Bahaya Jamur di Tengah Pandemi Covid-19
Belakangan, bahaya jamur berbahaya kembali mencuat di tengah kondisi pademi covid-19. Dilaporkan CNN, para pakar menerangkan bahaya dari bakteri jamur melonjak serta berpotensi jauh lebih buruk di kawasan yang lebih hangat, lembab, serta tidak sehat.
Bahaya jamur itu pun disebut terjadi di tengah banyaknya orang yang mendapatkan penurunan ketahanan tubuh, seperti halnya saat wabah saat ini. Menurut riset, angka infeksi jamur melonjak sebagian lantaran banyak orang yang mendapatkan penurunan ketahanan tubuh. penurunan kekebalan itu juga banyak terjadi selama wabah virus corona. Jamur pada lazimnya baik untuk lingkungan. akan tetapi, beberapa ratus tipe jamur dapat mengakibatkan penyakit pada manusia.
Tiap tahun, para ilmuwan senantiasa menemukan jamur tipe baru. sebenarnya, tidak semuanya berbahaya buat manusia. Dari kurang lebih 4 juta tipe jamur, hanya 300 tipe yang diidentifikasi menjadi bakteri yang dapat membuat penyakit.
Beberapa penyakit dampak jamur sendiri begitu beraneka ragam. Di antaranya ruam, sariawan, lesi, sampai ketombe. walaupun tampak sepele, sejumlah infeksi akibat jamur dapat jauh lebih serius bahkan mengancam jiwa.
Secara garis besar, 1,5 juta orang meninggal disebabkan oleh jamur tiap tahun. hanya sedikit pengobatan yang tersedia untuk memulihkan penyakit efek jamur, menurut masyarakat mikrobiologi.
Pada tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan kalau bakteri jamur adalah bahaya penting buat kesehatan masyarakat. buat pertama kalinya, WHO malahan mengeluarkan daftar prioritas dari 19 tipe jamur yang harus diwaspadai.
Salah satu dari empat tipe sangat rawan ialah cryptococcus neoformans, sebuah ragi patogen yang hidup di dalam tanah.
Mereka yang mempunyai sistem kekebalan tubuh rendah dapat begitu beresiko bila menghirup sel jamur itu. karna jamur itu dapat mempengaruhi alat pernapasan serta menyebar ke sistem saraf serta darah. Jamur itu bahkan kebal pada beberapa pengobatan.
Jamur lainnya ialah Candida auris, ragi yang dapat bertahan di permukaan serta peralatan medis dan dapat menyebar dengan pesat dari satu orang ke orang lain. Jamur tipe ini banyak membuat orang jatuh sakit di seluruh dunia.
Infeksi dampak jamur ini dapat mempengaruhi jantung, sistem saraf pusat, mata, tulang, dan organ dalam. Jamur ini resisten pada banyak penyembuhan antijamur, akan tetapi sering-kali dapat diobati dengan obat echinocandins.
Jamur selanjutnya ialah Apergillus fumigatus, jamur yang dapat ditemui hampir di mana-mana. Jamur ini mampu membuat penyakit paru pada orang dengan sistem kekebalan yang rendah.
Jamur ini pun dapat membuat reaksi alergi ataupun infeksi paru-paru yang mungkin menjadi serius serta menular ke organ lain.
Bakteri keempat, ialah Candida albicans, ragi yang biasanya bagian dari mikrobioma manusia yang sehat. Jamur ini hidup di mulut, usus, serta kulit orang.
Bakteri di badan biasanya dapat mengendalikan jamur ini. akan tetapi bila sistem pengendalian itu tidak seimbang, ragi akan tumbuh pesat serta berpotensi jadi infeksi jamur vagina, ruam popok, sariawan, ataupun kondisi lainnya.
Jamur itu pun dapat jadi infeksi akut yang menyasar darah, jantung, sistem saraf pusat, mata, tulang, sampai organ dalam. Sejauh ini, tak terdapat vaksin untuk menanggulangi empat jamur berbahaya itu.
Harus diketahui, orang yang sangat beresiko pada infeksi jamur ialah mereka yang mempunyai konsekuensi fatal, seperti halnya HIV, kanker, serta diabetes. Mereka yang ada sistem kekebalan rendah karna usia, penyakit, serta obat pun termasuk di kelompok rentan.