Anggota DPRD Mengkritik Tugu Sepeda

Anggota DPRD Mengkritik Tugu Sepeda – Anggota Komisi (B) DPRD DKI Jakarta, yakni Eneng Milianasari mengatakan bahwa pembangunan tugu sepeda yang berada di Jalan Sudirman sebagai bukti bahwa Pemprov DKI Jakarta tak peka kepada kebutuhan para pesepeda.

‘’Bangunan monumen tugu sepeda tersebut tak penting untuk dilakukan. Kalau menurut saya Pemerintah Provinsi DKI itu kurang peka terhadap kebutuhan pesepeda,’’ ujar Eneng ketika dihubungi, pada Minggu, 11 April 2021.

Eneng mengatakan, bahwa jumlah pengguna sepeda yang ada di jalanan Ibu Kota makin bertambah.

Semestinya, Pemerintah Provinsi DKI tak lagi main-main terhadap proyek jalur sepeda yang molor dan justru membangun tugu sepeda yang mana secara fungsinya jauh dari kata bermanfaat.

Fakta dari meningkatnya pengguna sepeda, Eneng mengatakan, bahwa harus diimbangi dengan keselamatan pesepeda.

‘’Benar ada fakta yang mengatakan bahwa tingkat pesepeda yang ada di Jakarta meningkat 10 kali lipat, namun kita juga jangan tutup mata jika tingkat kecelakaan pengguna sepeda di Jakarta meningkat juga,’’ tutur dia.

Sehingga infrastruktur keamanan sangat penting terkait jalur sepeda untuk segera diwujudkan, bukan justru membuat tugu sepeda di pinggir jalan hanya untuk tempat berfoto.

‘’Anggaran tugu roda sepeda tersebut akan lebih bermanfaat kalau digunakan untuk membuat infrastruktur yang aman serta nyaman untuk keselamatan para pesepeda. Pemerintah Provinsi harus serius untuk mengelola anggaran, jangan hanya program gimick semata,’’ ujar Eneng.

Sebelumnya Wakil Gubernur DKI Jakarta, yakni Ahmad Riza Patria mengatakan bahwa tugu sepeda yang tengah dibangun di Jalan Sudirman itu untuk dijadikan sebagai tempat selfie bagi kaum milenial.

‘’Tempat selfie bagi para milenial,’’ ujar Riza di Balai Kota, pada Jumat, 9 April 2021.

Tak hanya menjadi tempat selfie, tugu tersebut juga dapat menjadi ikon baru Jakarta.

Riza mengatakan bahwa Anggaran pembangunan tugu sebesar Rp 800 juta itu merupakan penghargaan bagi seniman dan juga konsultan yang telah bersusah payah dalam mewujudkan hal tersebut.

‘’Tentu kita harus menghargai para seniman, seni yang membuat tugu sepeda dan juga para konsultan,’’ ujar Riza.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *