Beberapa Resiko Akibat Terlalu Lama Duduk di Toilet Saat BAB

Beberapa Resiko Akibat Terlalu Lama Duduk di Toilet Saat BAB – Survei menunjukkan bahwa sebanyak 96 persen Gen Z dan 90 persen millenial tidak dapat buang air besar (BAB) tanpa membawa ponsel. Perlu diwaspadai, kebiasaan buruk itu dapat berdampak pada usus.

Keasyikan bermain ponsel di toilet tanpa disadari bisa membuat seseorang memakan waktu lebih lama dari yang semestinya. Mereka jadi tidak cepat bosan sehingga tidak segera menyudahi hajatnya.

Memang tidak ada patokan khusus berapa lama seseorang boleh duduk di toilet ketika BAB. Selama tidak ada yang mengantre, boleh-boleh saja untuk berlama-lama.

Namun sebaiknya batasi diri karena bagaimanapun juga duduk terlalu lama tidak baik untuk kesehatan. Apalagi, duduk di atas toilet tanpa adanya penyangga di bagian tertentu.

Berikut ini beberapa risiko yang bisa terjadi akibat kelamaan duduk di toilet saat BAB, antara lain:

1. Wasir
Pada dasarnya semua orang memiliki risiko wasir atau ambeien. Hal itu bisa terjadi akibat pelebaran pembuluh darah di area dubur. Risikonya akan meningkat saat seseorang terlalu banyak duduk, terlebih lagi duduk di toilet.

Seorang ahli pencernaan di New York, Ugo Iroku mengatakan ketika Anda sedang duduk di toilet, Anda memberikan tekanan langsung dan terfokus di sekitar dubur, apalagi ketika sedang mengejan.

2. Sembelit
Saat berlama-lama duduk di toilet tanpa disadari akan memberi pesan pada tubuh agar tidak terburu-buru. Pesan tersebut juga akan diterima oleh sistem pencernaan yang akhirnya membuat pergerakan usus jadi melambat. Akibatnya yaitu konstipasi atau sembelit.

Ugo Iroku mengatakan hampir sama dengan kebiasaan menonton TV di tempat tidur yang membuat Anda lebih sulit untuk tidur.

3. Perdarahan
Mengenai risiko wasir atau sembelit, duduk di toilet terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah. Kalau Anda tiba-tiba BAB disertai munculnya darah, itu artinya telah terjadi kerusakan pada dinding anus yang melukai pembuluh darah. Kondisi itu biasa disebut dengan fissure.

Seorang ahli gastroneurologi, Kyle Staller menjelaskan fissure akan menyebabkan sphincter atau otot di dubur menutup. Hal itu dapat mengakibatkan kesulitan BAB karena Anda akan berusaha membuka pintu yang tertutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *