Berita Bola Terkini – Mendekati Final Liga Champions, Ada Rekor Negatif Gonazalo Higuain
Mesin gol Juventus yakni Gonzalo Higuain memiliki rekor negatif sewaktu tim yang diperkuatnya bermain di laga puncak ajang Liga Champions musim ini. Terlebih, pemain internasional Argentina itu juga belum berhasil membuat gol sama sekali di laga final saat memperkuat Real Madrid, Napoli serta tim yang dibelanya sekarang.
Penyerang berusia 29 tahun ini memiliki harapan besar untuk bisa merebut gelar Si Kuping Besar di laga puncak Liga Champions 2016/17 ini. Tetapi, HIguain dibayangi dengan beberapa kegagalan di laga final.
Pertemuan Real Madrid kontra Juventus di laga final nanti juga bakal sangat emosional buat pemain kelahiran Brest. Tak hanya memiliki harapan besar untuk bisa memenangi ajang ini, dia pun bakal kembali bertemu mantan timnya untuk pertama kalinya.
Untuk diketahui, Higuain sendiri pernah memperkuat tim asal Ibukota Spanyol itu dari tahun 2007 sampai 2013 lalu. Beberapa gelar pun pernah diraih, seperti La Liga Spanyol serta Copa del Rey. Di laga puncak 2010/11, Real Madrid berhasil menang dengan skor tipis 1-0 saat menghadapi Barcelona lewat gol tunggal Cristiano Ronaldo. Ada satu gelar yang tak berhasil diraih berbarengan Real Madrid, dan itu adalah gelar Liga Champions.
Naas untuk Higuain, di musim perdananya hengkang dari Santiago Bernabeu serta merapat ke Napoli. Tim berjuluk Los Blancos itu sukses memenangi gelar Liga Champions ke-10 di musim 2013/14.
Menyaksikan mantan rekan-rekan setimnya meraih gelar Liga Champions, perasaan dari pemain yang mengenakan nomor punggung 9 ini campur aduk. Tetapi, dia pun berusaha untuk menghibur diri jika keputusannya untuk hengkang ke Napoli itu sudah tepat.
“Di Italia, saya merasa lebih berkembang.” papar Higuain yang meraih penghiburan sesudah membawa Napoli memenangi Coppa Italia.
Namun, laga puncak di Coppa Italia itu juga membuktikan jika laga final memang kurang bersahabat untuknya. Walau, I Partenopei menjadi pemenangnya, Higuain mencatatkan diri sebahai pengoleksi gol paling banyak pada musim itu, dengan tak berhasil membuat gol di laga puncak.