Berita Politik – Dahlan Iskan Pernah Dibenci Istrinya Untuk Menjadi Menteri

Untuk beberapa tahun yang lalu, Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengangkat Dahlan Iskan untuk menjadi menteri Badan Usaha Negara (BUMN). Akan tetapi masih ada yang merasa tidak setuju dengan Dahlan menjadi menteri pada saat itu.

“Istri saya (Nafsiah Sabri) ternyata tidak begitu senang dengan saya menjadi menteri dan dia tidak senang kalau menjadi istri dari seorang menteri,”ujar dari Dahlan yang berada di dalam acara perpisahan dengan deputi dan karyawan Kementrian BUMN yang berada di Jakarta, Jumat 17 Oktober 2014.

Dahlan yang sudah mengatakan, Nafsiah memang banyak menonton televise yang di mana di dalamnya menayangkan menteri – menteri telah di periksa dari badan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), karena dari suaminya telah terseret kasus korupsi. Dan dirinya pun bercerita kalau istrinya tidak suka dengan adanya korupsi tersebut.

“Untuk apa bisa menjadi pejabat, lalu korupsi? Kita kan sudah mempunyai rejeki, seperti uang,anak dan mempunyia cucu-cucu yang lucu,” ujar dari dirinya menjelaskan.

Selain dari itu, ada mantan dirut PT Perusahaan Listri Negara (PLN) ini juga memberikan suatu pengakuan merasa senang istrinya  tidak banyak kegiatan menjadi suatu ibu menteri.

“Maka dari itu, saya meminta maaf tidak banyak suatu kegiatan dari istri menteri. Kalau memang banyak kegiatan yang di jalaninya, nantinya akan bisa merepotkan para suaminya kan dari sumber dana berasal dari suaminya,”ujar dari dirinya menjelaskan kepadanya.

Untuk lebih lanjutnya lagi, Dahlan yang mengakui, memiliki banyak suatu kenangan selama menjadi menteri. Seperti dirinya telah mendapatkan pesan singkat yang protes adanya suatu lift khusus menteri.

“Ada suatu pesan singkat yang telah terkirim berasal dari karyawan tingkat bawah.’Pak Dahlan kok saat ini masih ada lift khusus menteri pak?’”ujar dari orang tersebut menjelaskan.

Pesan tersebut yang sudah di dapatkan olehnya ketika menjabat menjadi menteri BUMN masih satu minggu. Kemudian dia meminta agar tidak ada suatu lift khusus untuk menteri dan penggunaanya bisa di pakai oleh umum.

“Setelah dari liftnya bisa di perbaikai, ada sms lagi kok lift tersebut untuk menteri, langsung saya sms kepada telepon Pak Imam (Sesmen BUMN, Imam A. Putro) meminta jangan ada lagi lift khusus menteri,” kata dia.