Berita Terkini – ISIS Telah Menggunakan Agama Islam Untuk Doktrin

Setiap dari fenomena mencuatnya gerakan dari Negara Islam Irak dan Suriah atau di sebut dengan sebutan ISIS telah memberikan suatu gelombang penolakan yang ada di dalam negeri saat ini. Bahkan dari organisasi massa Islam, seperti dari Majelis Mujahidin yang sudah kerap memberikan suara akan ide-ide penegakan syariah juga memberikan penolakan penyebaran dari pemahaman dan gerakan ISIS berada di negara kita ini karena sudah di nilai sangat sesat.

Pernyataan tersebut yang sudah di sampaikan dari Ketua Lajnah Tanfidziyah Majelis Mujahidin, Irfan S Awwasdengan menggunakan keterangan persnya di hari ini, Sabtu (9/8/14). Dirinya yang sudah menyatakan kalau gerakan ISIS tersebut dengan sangat cepat mengkafirkan, memusuhi dan adanya pihak-pihak yang tidak memberikan pengakuan kepada mereka, bahkan dengan sesama muslim mereka memberikan paham bukan dari ajaran Islam.

“Ini adalah sikap sesat. Karena memberikan penolakan berbaiat dan belum di tegakannya syariat Islam bukan syariat keimanan. Lebih dari itu telah bertentangan dengan fakta sejarah yang syari’I,” ujar dari Irfan memberikan keterangan.

Irfan juga sebutkan kalau ISIS tersebut sengaja telah berlindung berada di doktrin agama menggunakan suatu landasan Al Quran, yakni menggunakan  Surat Al An’am ayat 57, di mana mengkafirkan orang-orang atau pihak tidak mengakuinya atau bertentangan dengan ajarannya.

Bunyi dari suatu ayat tersebut adalah sebagai berikut,  ‘Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari Tuhanku, sedang kamu mendustakannya. Tidak ada padaku apa (azab) yang kamu minta supaya disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia Pemberi keputusan yang paling baik.’

Irfan sendiri telah menjelaskan ISIS juga sudah memutar balikan dari banyak fakta sejarah demi mulusnya gerakan mereka saat ini. Yakni di saat salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar As-Sidiq, dibaiatuntuk menjadi khalifah pertama dari kaum muslimin. Pada saat itu ada seorang sahabat dan tokoh yang berasal dari Kaum Anshar, bernama Sa’ad bin Ubaidah, telah menolak untuk membaiat Abu Bakar sampai wafatnya.