Bobol Bank Senilai Rp 1,7 T, Berikut Jejak Wanita Buronan Yang Kabur Sejak 2003

Bobol Bank Senilai Rp 1,7 T, Berikut Jejak Wanita Buronan Yang Kabur Sejak 2003

Seorang Wanita buronan yaitu Maria Pauline Lumowa adalah tersangka pembobolan BNI 46 dengan nilai Rp 1,7 triliun sudah berhasil ditangkap Kementerian Hukum dan HAM. Penangkapan Maria dipimpin langsung oleh Menteri Hukum beserta HAM, Yasonna Laoly.

Maria Pauline telah ditangkap di Serbia, penangkapan ini adalah hasil dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Serbia. Delegasi Indonesia yang pimpinan oleh Yasonna Laoly dengan membawa Maria pulang dijadwalkan tiba di Indonesia Bersama dengan Maria Pauline Lumowa di hari ini 9 Juli pagi.

Yasonna menjelaskan bahwa proses ekstradisi Maria dikarenakan hubungan yang baik antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Serbia. Yasonna merasa senang karena Kemenkum HAM telah berhasil menangkap wanita buronan ini.

“Dengan senang hati saya menyampaikan bahwa kami sudah secara resmi dalam menyelesaikan proses penyerahan buronan yang bernama Maria Pauline Lumowa dari Serbia,” Tutur Yasonna dalam keterangan pers terhadap wartawan, pada Kamis 9 Juli 2020.

“Kesuksesan dalam menuntaskan proses ekstradisi ini tidak lepas dari diplomasi hukum dan juga hubungan baik antar kedua negara. Selain itu, dalam proses ekstradisi ini pun juga menjadi buah manis dari komitmen pemerintah dalam usaha penegakan hukum yang telah berjalan panjang,” tambahnya.

Yasonna mengungkapkan bahwa proses pemulangan ini juga mendapat gangguan sebab Indonesia dan Serbia belum terikat dalam perjanjian ekstradisi. Menurut pendapat Yasonna, Maria juga ingin melepaskan diri, tapi tidak jadi karena pada akhirnya proses ekstradisi telah berjalan baik.

“Indonesia dengan Serbia memang belum terikat perjanjian ekstradisi, Tetapi dengan pendekatan tingkat tinggi bersama para pejabat Pemerintah Serbia dan juga mengingat hubungan yang sangat baik antar kedua negara, dan permintaan ekstradisi Maria Pauline Lumowa pun dikabulkan. Sempat ada upaya hukum Maria Paulina Lumowa dalam melepaskan diri dari proses ekstradisi tersebut, dan juga ada upaya oleh salah satu negara di Eropa dalam mencegah ekstradisi terwujud,” tutur Yasonna.

“Di pertemuan kami, Presiden Serbia yaitu Aleksandar Vucic kembali menggaris bawahi tentang komitmen tersebut. Dalam proses ekstradisi ini ada salah satu dari sedikit yang mendapatkan perhatian langsung dari Presiden,” lanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *