Energi Nuklir Membuat Orang Takut

Energi Nuklir Membuat Orang Takut – Tumbuh di Finlandia, Iida Ruishalme memiliki ketertarikan yang mendalam terhadap alam — khususnya hutan, di mana dia suka pergi trekking dengan anjing-anjingnya. Sekarang, dia khawatir putrinya tidak akan mengalami hari-hari indah seperti krisis iklim yang semakin cepat. Jadi bulan lalu, dia naik kereta malam dari Swiss untuk bergabung dengan protes di ibu kota Jerman, Berlin.

Ruishalme setuju bahwa dunia membutuhkan lebih banyak ladang angin dan panel surya. Tapi apa yang dia dan rekan-rekan demonstran benar-benar inginkan adalah komitmen untuk sesuatu yang lain: energi nuklir.

“Kita harus memberi teknologi itu kesempatan,” ujar anggota Mothers for Nuclear, yang bergabung dengan puluhan orang yang berdiri dngan tanda di luar Gerbang Brandenburg yang sudah terkenal di kota tersebut.

Tenaga nuklir adalah salah satu sumber energi rendah karbon paling andal yang tersedia, tetapi kenangan akan kecelakaan di Fukushima, Chernobyl, dan Pulau Three Mile masih membayangi, memicu skeptisisme dan ketakutan serta menghalangi investor untuk mendanai proyek-proyek baru.

Pembangkit nuklir juga terkenal mahal untuk dibangun. Konstruksi cukup menghabiskan anggaran dan juga waktu, serta energi angin dan juga matahari biasanya lebih murah. Cara yang aman menyimpan limbah radioaktif yang telah dihasilkannya yaitu sakit kepala lainnya.

Jerman sudah mulai menghentikan industri nuklirnya usai bencana Fukushima 2011 yang terjadi di Jepang, saat gempa bumi dan juga tsunami memicu kehancuran 3 reaktor dalam salah satu tragedi nuklir terburuk sepanjang masa. Keenam reaktor yang masih beroperasi di Jerman harus ditutup pada akhir tahun depan.

Namun skala krisis iklim mendorong pemerintah dan investor lain untuk melihat industri nuklir lagi.

Apakah dunia berinvestasi besar-besaran ke dalam nuklir akan tergantung pada keinginan orang. Ruishalme, misalnya, mengharap mereka bakal mengesampingkan kecemasan mereka.

“Firasat kami tak menghasilkan solusi siap pakai,” tutur dia, menambahkan jika dia juga yang pernah menganggapnya “terlalu berisiko,” namun berubah pikiran usai meneliti pro dan kontra.

Keputusan besar Eropa

Energi nuklir saat ini menyumbang sekitar 10% dari produksi listrik dunia. Di beberapa negara, porsinya bahkan lebih besar. Amerika Serikat dan Inggris menghasilkan sekitar 20% listrik mereka dari energi nuklir. Di Prancis, 70%, menurut Asosiasi Nuklir Dunia.

Dunia sekarang berada di persimpangan jalan nuklir: Ia dapat meningkatkan nuklir sebagai sumber energi yang kokoh untuk menjaga emisi tetap rendah, atau membuang semua uangnya untuk energi terbarukan, yang lebih cepat dibangun dan lebih menguntungkan — tetapi terkadang tidak merata.

Para pendukung menekankan jika tenaga nuklir mengalir bahkan saat matahari tak bersinar dan angin tak bertiup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *