Harga Minyak Dunia Turun Setelah Dolar AS Menguat
Pada hari Jumat 16 September 2022 kemarin harga minyak dunia stabil dan dalam jalur penurunan mingguan. Ini adalah dampak dari kekhawatiran adanya kenaikan suku bunga tajam yang diprediksikan akan menghambat pertumbuhan ekonomi secara global serta naiknya permintaan bahan bakar.
CNBC melansir, bahwa harga minyak mentah dunia berjangka Brent menetap di angka 51 sen atau lebih tinggi pada USD 91,35 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka untuk West Texas Intermediate atau WTI Amerika Serikat di harga USD 85,11 per barel dengan kenaikan sebanyak satu sen.
Ini menjadi tolak ukur kerugian mingguan yang ketiga secara berturut-turut, artinya dengan hal ini sebagian pihak dirugikan akibat dolar AS yang menguat. Dengan menguatnya dolar AS ini membuat harga minyak mentah akan lebih mahal bagi konsumen yang menggunakan mata uang lain.
Di kuartal ketiga hingga saat ini, Barent maupun WTI mengalami penurunan sebanyak 20 persen dengan presentase penurunan kuartalan yang terburuk semenjak pandemi Covid-19 di tiga bulan pertama pada tahun 2020 lalu.
“IMF serta Bank Dunia sudah memperingatkan jika ekonomi global bisa megarah ke jurang resesi di tahun depan. Ini merupakan kabar buruk untuk segi permintaan koin minyak serta perkiraan IEA atas permintaan minyak mentah,” kata Stephen Brennock seorang analisis PVM.
“Kekhawatiran adanya resesi bertambah dengan adanya ekspektasi suku bunga AS yang semakin meningkat sehingga membuat bearish juga semakin menguat.”
Sedangkan analisi lain menyatakan bahwa adanya sentiment negatif dari komentar yang dinyatakan oleh Departemen Energi Amerika Serikat yang menyatakan bahwa tak mungkin untuk mengisi Cadangan Minyak hingga tahun keuangan tahun depan.
Sementara itu dari segi penawaran, pasar global telah menemukan sejumlah dukungan dengan ekspektasi kembalinya minyak mentah ke Iran dikarenakan para pejabat Barat menurunkan prospek untuk menghidupkan kembali terkait kesepakatan nuklir dengan Teheran.
Mengetahui harga minyak mentah dunia mengalami penurunan, Ketua Fraksi dari Partai PKS di DPR RI Mulyanto meminta kepada pemerintah Indonesia untuk segera membatalkan terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.
“Dengan turunnya harga mintak mentah dunia, maka alasan dari pemerintah untuk menaikkan harga BBM yang bersubsidi sudah tidak relevan lagi dan itu juga akan sulit untuk dinalar masyarakat Indonesia,” kata Mulyanto.
Untuk itu Mulyanto meminta pemerintah untuk kembali meninjau ulang tentang kebijakannya terkait kenaikan harga BBM bersubsidi.