Kabar Ekonomi – Theresa May Pertahanakan Perekonomian Pasar Bebas

Therea May telah mempertahankan pasar bebas kapitalisme dalam sebuah pidatonya untuk memperingati 20 tahun Bank of England. Di mana hal tersebut merupakan saat yang tepat untuk meningkatkan suku bunga.

Ia mengatakan bahwa warga Inggris harus tidak pernah melupakan nilai dari perekonomian pasar bebas. Perdana menteri tersebut juga menegaskan bahwa dirinya akan mengembalikan tekadnya untuk mempertahankan pendekatan yang seimbang terhadap belanja pubblik meskipun mendapatkan tekanan politik untuk mengurangi penghematan.

“Melanjutkan untuk menangani hutang kita, itu adalah salah satu cara untuk memperkuat perkonomian negara ini,” katanya.

Komentarnya mengikuti pidato pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn pada hari Rabu (27/9) pekan lalu dalam sebuah konferensi partainya, di mana dia mengatakan bawha kapitalisme menghadapi krisis legitimasi.

Corbyn, yang telah secara konsisten mengkritik program penghematan partai konservatif, juga menegaskan bahwa kebijakan Partai Buruh adalah apa yang kebanyakan orang inginkan di negara in. Namun, perdana menteri tersebut juga mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan berubah arah.

“Meninggalkan pendekatan seimbang dengan pinjaman yang tidak didanai dan tingkat pajak yang jauh lebih tinggi akan merusak perekonomian kita, mengancam lapangan pekerjaan dan melukai orang-orang yang bekerja,” katanya.

May berpendapat bahwa pasar tenaga kerja fleksibel Inggris telah membawa kemakmuran, dan ketika negara-negara lain mengadopsi ekonomi pasar bebas, harapan hidup mengalami peningkatan dan kemiskinan absolut mengalami penurunan.

“Itu adalah satu-satunya saranan berkelanjutan utnuk meningkatkan standar hidup setiap orang di sebuah negara. Namun dirinya mengakui bahwa pemerintah perlu menunjukkan kejujuran tentang di mana saat ini tidak bekerja,” kata May.

Bank of England telah diberi kebebasan untuk memutuskan suku bunga mereka sendiri pada tanggal 6 Mei 1997 oleh Kanselir Gordon Brown, hanya selang beberapa hari setelah pemerintah Partai Buruh yang baru mulai berkuasa.

Sebelum itu, keputusan suku bunga diambil oleh Kanselir, dengan mempertimbangkan saran dari Bank serta pejabat dari kementerian Treasury. Hal ini berarti perubahan sering didorong oleh pertimbangan politik, misalnya menurunkan suku bunga setelah Anggaran mendorong ekonomi, atau segera membesarkan mereka setelah pemilihan umum.

May mengatakan bahwa memberi bank kekuatan untuk menentukan tingkat suku bunga sangat penting untuk menjaga inflasi tetap rendah dalam dua dekade terakhir.