Kabar Ekonomi – Tim IMF Akan Mengunjungi Pakistan Bulan ini Dalam Dorongan Dana Talangan Terakhir
Sebuah tim misi dari Dana Moneter Internasional (IMF) akan melakukan perjalanan ke Pakistan bulan ini, IMF mengatakan pada hari Senin, di tengah meningkatnya harapan bahwa pembicaraan mengenai bailout yang lama tertunda akan segera selesai.
Pakistan tahun lalu diperkirakan akan mendaftar untuk program bailout IMF ke-13 sejak akhir 1980-an tetapi pembicaraan terhenti, dengan para pejabat Pakistan mengatakan kondisi yang melekat pada pinjaman IMF yang diusulkan dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.
Prospek ekonomi makro Pakistan telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir, dengan bank sentral menurunkan perkiraan pertumbuhan dan menaikkan suku pada saat inflasi berada pada level tertinggi lima tahun. Mata uang rupee juga telah kehilangan sekitar 35 persen sejak Desember 2017.
“Atas permintaan pihak berwenang, misi IMF akan pergi ke Pakistan sebelum akhir April untuk melanjutkan diskusi,” kata IMF dalam sebuah pernyataan.
Menteri Keuangan Pakistan Asad Umar awal bulan ini mengunjungi Washington untuk mengadakan pembicaraan dengan IMF, yang pada hari Senin menggambarkan pembicaraan itu sebagai “diskusi konstruktif”.
Pemerintah Perdana Menteri Imran Khan, yang mengambil alih kekuasaan pada Agustus, telah memperoleh bantuan sementara dari sekutu dekat seperti Cina dan Arab Saudi dengan pinjaman jangka pendek senilai lebih dari $ 10 miliar untuk menyangga cadangan mata uang asing dan mengurangi tekanan pada neraca berjalan negara itu. .
Tetapi para analis telah mengatakan bailout IMF tidak bisa dihindari, dengan Pakistan juga menghadapi peningkatan fiskal menjelang tinjauan belanja anggaran tahunan untuk tahun anggaran berikutnya mulai 1 Juli.
“Setelah pernyataan IMF hari ini, harapannya adalah bahwa bailout ada di sana,” kata Saad Hashemy, Kepala Ekonom untuk rumah pialang Pakistan Topline Securities.
Namun dia menambahkan bahwa ada pertanyaan mengenai jangka waktu kapan Pakistan akan mulai menerima uang dan kontur yang tepat dari program bantuan.
“Ada pertanyaan apakah akan ada devaluasi lebih lanjut, berapa suku bunga yang akan dinaikkan, langkah-langkah perpajakan apa yang diharapkan dari Pakistan, dan apakah akan ada kenaikan lebih lanjut dalam harga listrik atau gas?” Hashemy menambahkan.
Pemerintah Khan menghadapi kemarahan yang meningkat dari penduduk di belakang kenaikan harga utilitas, banyak di antaranya telah disubsidi oleh pemerintah yang kekurangan uang berturut-turut.
Inflasi lebih dari 9,4 persen di bulan Maret, tertinggi sejak November 2013, dengan kenaikan kuat dalam makanan dan energi, dua item paling sensitif bagi sebagian besar konsumen.
Bank sentral memperkirakan pertumbuhan pada 3,5 hingga 4 persen dalam 12 bulan hingga akhir Juni, jauh dari target pemerintah sebesar 6,2 persen.