Kabar Hiburan – KPI Menganggap ‘Fesbukers Ramadhan’ Sarat akan Makian dan Celaan
Komisi Penyiaran Indonesia telah menemukan sejumlah program yang sudah melanggar aturan ketika mengevaluasi tayangan selama bulan Ramadhan ini. Dengan melalui siaran pers, empar program yang telah disebutkan melakukan pelanggaran ialah Sahurnya OVJ yang tayang di Trans 7, lalu Pesbukers Ramdhan Ramadhan & Sahurnya Perbukers yang tayang di ANTV dan Keluarga Gunarso yang tayang di Indosiar.
Alih – alih telah mengandung semangat Ramdhan, acara – acara tersebut telah dianggap KPI justru sayat makian dan celaan. KPI juga telah menilai aan adanya potensi pelanggaran dari Pedoman Perilaku Penyiaran & Standar Program Siaran atau P3 & SPS, utamanya menyangkut pasal 9 SPS.
Pada pasal tersebut telah disebutkan terkait atas penghormatan terhadap norma kesopanan serta kesusilaan.
Tidak hanya itu saja, KPI pun melihat akan adanya potensi pelanggaran Pasal 15 terkait perlindungan anak dan remaja. Pada Pasal 17 terkait perlindungan terhadap orang & masyarakat tertentu juga tak diindahkan oleh keempat program yang justru isinya kebanyakan berupa candaan tersebut.
“Selain dari ketiga tersebut, KPI pun melihat adanya pelanggaran terkait penggolongan program siaran yang klasifikasinya remaja,” ujar Dewi Setyarini selaku Komisioner KPI Pusat bidang Pengawasan Isi Siaran pada keterangan tertulisnya.
Dirinya menilai apabila program – program tersebut tidaklah pantas untuk golongan remaja. program itu juga tak cocok apabila dikaitkan dengan bulan Ramadhan, sebab lawakannya justru lebih sering disengaja dengan merendahkan orang lain.
Pada program – program tersebut, berdasarkan catatan dari KPI, sebenarnya memang sudah pernah mendapatkan teguran pada bulan Ramadhan sebelumnya. Tetepi pada tahun ini, program tersebut tetaplah menampilkan hal – hal yang sama. Dewi hanya mampu untuk meminta pada pengelola televisi agar lebih mampu memberikan masyarakat dengan tayangan edukasi yang positif.
Namun sayang, KPI tak berhak untuk melarang maupun mencabut izin tayang atas program televisi yang bersangkutan. KPI pun hanyalah berwenang untuk memberikan rekomendasi terhadap kementerian terkait.
Akan banyaknya fenomena tayangan Ramadhan yang tak mendidik serta tak bernafaskan religi, sebelumnya telah dilihat oleh Hikmat Darmawan selaku pengamat sekaligus ketua Komite Film Dewan Kesenian Jakarta. Dirinya telah menilai bahwa mutu tayangan pada era millennium ini justru semakin buruk.
“Tren lawakan serta hiburan yang ada di televisi semenjak awal 2000 – an semakin menonjolkan lawakan yang asal ramai serta berisik. Bahkan aspek kesahajaan serta kekhusyukan ibadah, sudah sama sekali tak tercermin pada umumnya tayangan di bulan Ramadhan pada televisi kita,” kata Darmawan.