Kabar Internasional – Anak-Anak Diberdayakan Untuk Serangan Bunuh Diri
Paling tidak sembilan orang tewas dan 12 orang lainnya mengalami cedera pada hari Jumat (12/7). Ketika seorang anak biasa melakukan serangan bunuh diri pada sebuah pesta pernikahan di Afghanistan timur, kata pejabat setempat.
Serangan itu terjadi di wilayah distrik Pachiragam provinsi Nangarhar. Juru bicara dari pemerintah provinsi, Attaullah Khugyani mengatakan bahwa anak itu digunakan untuk membidik seorang komandan milisi pro-pemerintah dalam serangan pada hari Jumat pagi.
Taliban membantah bahwa pihaknya berada di balik pemboman bunuh diri di daerah yang dekat dengan Pakistan tersebut. Sementara ada juga dugaan dari kelompok Negara Islam (IS) di Afghanistan, yang juga dikenal sebagai IS Khorasan, kemlompok tersebut kedapatan melakukan aktifitas di Pachiragam.
Kelompok itu dipersalahkan atas sejumlah serangan mematikan di Afghanistan – termasuk pemboman bunuh diri di pusat pendidikan Kabul tahun lalu yang menewaskan puluhan orang.
Kantor berita Press Trust of India melaporkan bahwa anak yang digunakan dalam serangan bunuh diri hari Jumat adalah seorang remaja. Malik Noor, komandan milisi pro-pemerintah yang menjadi sasaran serangan itu, dan dua putranya termasuk di antara yang tewas.
Milisi pro-pemerintah sering bekerja bersama pasukan keamanan Afghanistan untuk mencegah teritori jatuh ke tangan Taliban dan IS militan
Serangan itu terjadi beberapa hari setelah konferensi perdamaian bersejarah antara gerilyawan Taliban dan perwakilan Afghanistan melihat janji untuk meminimalkan korban sipil. Kedua belah pihak sepakat pada “peta jalan menuju perdamaian” yang dipandang telah meletakkan dasar bagi pembicaraan formal di masa depan.
Taliban sedang bernegosiasi dengan Amerika Serikat dalam upaya untuk mencoba mengakhiri perang 18 tahun. Ia berharap untuk mencapai kesepakatan yang akan melihat pasukan AS menarik kembali dengan imbalan komitmen bahwa Afghanistan tidak akan digunakan sebagai pangkalan untuk terorisme.
Ini bukan pertama kalinya anak-anak terbiasa melakukan serangan bunuh diri. Awal tahun ini, dua anak perempuan dan satu anak laki-laki di Negara Bagian Borno Nigeria digunakan sebagai pembom bunuh diri dalam serangan rangkap tiga.
Di Indonesia tahun lalu, dua gadis berusia 9 dan 12 di antara mereka yang digunakan untuk menyerang sebuah gereja di Surabaya.