Kabar Internasional – Kisah Romeo Juliet Indonesia di Mekkah

Kelompok terbang 36 Embarkasi Solo telah berduka. Hal itu lantaran pasangan suami istri atau pasutri Sudarso 82 tahun dengan Sumiyati 72 tahun, warga Gonillan, Kartasura, Sukoharjo telah meninggal dunia. Pasutri tersebut, secara beruntun telah meninggal dunia, hanya berselang satu hari. Keduanya mgninggal di Tanah Suci sesudah memenuhi kewajiban haji.

Nenek (Mbah Putri) Sumiyati memang sejak awal dari keberangkatan pada Embarkasi Solo sudah terlihat lemah dan berada di kursi roda. Mbah Putri telah berpulang menghadap Sang Khalik di hari Minggu 3/9/2017 waktu Arab Saudi. Beliau meninggal ketika berada di Mina.

Sedangkan Mbah Darso atau biasa di panggil Mbah Kakung, memang selalu setia dalam mendampingi sang istri tercinta ketika menjalanan kewajiban haji. Mbah Kakung akhirnya mendampingi sang istri yang lebih dulu meninggal. Mbah Kakung meninggal pada Senin 4/9/2017 pukul 04:45 waktu setempat. Mbah Kakung meninggal ketika berada di hotel yang berada di Mekkah. Kini, jenasah keduanya sudah dimakamkan pada pemakaman umum yang berada di Mekkah Al Mukaromah.

“Kulo sampun ikhlas. (Saya sudah ikhlas). Namung nggeh langkung sae menawi kulo injeh nderek mbah putri. (Namun lebih baik apabila saya juga ikut bersama Mbah Putri),” kata Untoro mengungkapkan kata Mbah Kakung.

Untoro sendiri yang merupakan Petugas Pendamping Haji Daerah Solo, juga terus melakukan pengawalan pada pasutri tersebut.

Kalimat yang diungkapkan oleh Mbah Kakung, menurut Untoro, telah diucapkan sesaat seduah Mbah Putri menghembuskan nafas terakhirnya pada tenda maktab 54 yang berada di Mina. Sebelumnya, tim dokter juga telah berusaha untuk membantu memulihkan kondisi Mbah Putri yang tengah drop. Sesudah Mbah Putri tiada, ganti kondisi Mbah Kakung yang drop. Sampai akhirnya Mbah Kakung ikut menyusul sang istri menuju alam keabadian, satu hari berselang.

“Tuhan memiliki kehendak. Saya merasa kagum atas kesetiaan yang telah ditunjukan oleh Mbah Kakung pada Mbah Putri. Di sepanjang perjalanan pada prosesi haji, beliau pun dengan setia menyibini, menyuapi, menggapi pakaian dalam serta melengkapi seluruh kebutuhan yang diperlukan oleh Mbah Putri,” jelas Untoro.

Bersyukur, sampai detik – detik terakhir kepergian mereka, keduanya sudah melaksanakan seluruh proses rukun & wajib haji, termasuk wukuf yang berlangsung di Padang Arafah, lalu mabid di Musdhalifah serta Mina. Sungguh sebuah kisah Romeo Juliet yang sangat indah. Semoga beliau meninggal dalam khusnul khatimah. Aamiin.