Kabar Kesehatan – Ketika Sel-Sel Otak yang Baik Berubah Menjadi Buruk
Sebuah penelitian baru adalah yang pertama menunjukkan bahwa sel-sel otak yang menyebabkan banyak serangan sklerosis, yang disebut oligodendrocytes, sebenarnya memainkan peran penting dalam perkembangan penyakit.
Para peneliti di balik penemuan ini berasal dari Karolinska Institutet di Stockholm, Swedia, dan mereka berharap bahwa temuan mereka dapat mengarah ke kelas baru terapi multiple sclerosis (MS).
Menurut MS Trust, sekitar 2,5 juta orang di seluruh dunia saat ini tinggal dengan MS. Di MS, sistem kekebalan tubuh menyerang oligodendrocytes, sel-sel yang menciptakan myelin.
Myelin adalah substansi lemak yang melapisi sel-sel saraf di sistem saraf pusat (SSP). Ini melindungi dan mengisolasi neuron-neuron ini, memungkinkan transmisi impuls listrik yang cepat dan dapat diandalkan.
Erosi selubung mielin mengganggu transmisi sinyal di sepanjang saraf, yang menyebabkan gejala MS, seperti masalah penglihatan, kelemahan otot, dan kesulitan koordinasi dan keseimbangan.
Dalam kebanyakan kasus, dokter tidak dapat mengidentifikasi penyebab MS hingga beberapa tahun setelah timbulnya penyakit. Sementara sebagian besar orang dengan MS hanya menunjukkan gejala ringan, kasus MS yang serius dapat membuat orang tidak dapat menulis, berbicara, atau berjalan.
Baru-baru ini, Medical News Today melihat penelitian lain yang menyelidiki akar penyebab MS. Hasilnya menunjukkan bahwa bakteri dalam usus dapat memicu respon imun yang menyebabkan kemunduran myelin (demyelination).
Pada bulan September, kami memeriksa temuan penelitian lain , yang menunjukkan bahwa transmisi sinyal yang salah dari otak ke kelenjar getah bening dapat menginstruksikan sel-sel kekebalan untuk mengerumuni otak, yang menyebabkan demielinasi.
Oligodendrocytes dan MS
Dalam CNS, sel yang disebut oligodendrocytes membuat dan meletakkan selubung mielin yang mengelilingi neuron. Hilangnya sel-sel ini sebagian bertanggung jawab untuk pengembangan MS.
Studi terbaru, yang diterbitkan di Nature Medicine , menunjukkan bahwa oligodendrocytes berperilaku dengan cara yang mirip dengan sel-sel kekebalan tubuh karena mereka juga berpartisipasi dalam menghilangkan myelin dari CNS.
Temuan ini mengejutkan karena, sampai sekarang, para ilmuwan menganggap oligodendrocytes sebagai “orang baik.”
Temuan lain dari penelitian ini adalah bahwa sel-sel progenitor oligodendrocytes juga mampu berkomunikasi dengan dan mempengaruhi perilaku sel-sel kekebalan. Sel progenitor adalah sel yang dapat berubah dari satu jenis sel ke sel lainnya.
“Semua dalam semua, ini menunjukkan bahwa sel-sel ini memiliki peran penting untuk bermain, baik di awal penyakit atau dalam proses penyakit,” kata David van Bruggen.