Kabar Kesehatan – Perubahan Pola Makan Sederhana dapat Mengurangi Risiko Kanker Bagian 2

Lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai perubahan pola makan sederhana dapat mengurangi risiko kanker.

Secara khusus, mereka menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi sekitar 500 miligram (mg) flavonoid setiap hari memiliki risiko terendah kematian akibat kanker atau penyakit kardiovaskular. Di atas ambang batas 500 mg, tidak ada manfaat tambahan.

Para ilmuwan juga menganalisis dampak masing-masing dari enam jenis flavonoid. Mereka menemukan efek yang sama di seluruh papan.

500 mg setiap hari

Untuk menempatkan ambang batas 500 mg ke dalam perspektif, peneliti utama Dr. Nicola Bondonno memberikan contoh yang dapat ditindaklanjuti:

“Sangat penting untuk mengkonsumsi berbagai senyawa flavonoid yang ditemukan dalam makanan dan minuman nabati yang berbeda. Ini mudah dicapai melalui diet: satu cangkir teh, satu apel, satu jeruk, 100 gram blueberry, dan 100 gram brokoli akan menyediakan berbagai macam senyawa flavonoid dan lebih dari 500 mg total flavonoid. “

Para peneliti menemukan bahwa manfaat flavonoid sangat menonjol pada peserta yang saat ini merokok dan yang mengonsumsi lebih dari dua minuman beralkohol setiap hari. Para peserta ini melihat manfaat terbesar.

Namun, Dr. Bondonno membuat poin penting, menjelaskan bahwa “konsumsi flavonoid tidak menangkal semua peningkatan risiko kematian yang disebabkan oleh merokok dan konsumsi alkohol yang tinggi. Sejauh ini hal terbaik yang harus dilakukan untuk kesehatan Anda adalah berhenti merokok dan mengurangi pada alkohol. “

Bagaimana tepatnya flavonoid dapat mengurangi risiko penyakit tidak jelas. Namun, beberapa ilmuwan percaya bahwa kualitas anti-inflamasi mereka mungkin penting.

Alkohol dan tembakau meningkatkan tingkat peradangan dan merusak pembuluh darah. Namun, seperti dijelaskan oleh Dr. Bondonno, “Flavonoid telah terbukti anti-inflamasi dan meningkatkan fungsi pembuluh darah, yang mungkin menjelaskan mengapa mereka dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah akibat penyakit jantung dan kanker.”

Kekuatan dan keterbatasan

Penelitian ini memiliki kekuatan yang signifikan – tidak sedikit jumlah peserta dan durasi tindak lanjut yang panjang. Para ilmuwan juga menangkap berbagai karakteristik, faktor gaya hidup, dan informasi relevan lainnya untuk membantu memperbaiki analisis mereka dan mengurangi kebisingan statistik.

Namun, selalu ada batasan. Sebagai contoh, penelitian ini adalah observasional, yang berarti bahwa tidak mungkin untuk membuktikan secara meyakinkan bahwa flavonoid menyebabkan penurunan angka kematian dan risiko penyakit.

Sebagai contoh, seperti yang penulis jelaskan, ada kemungkinan flavonoid adalah “penanda faktor makanan lain yang tidak teramati dan berpotensi melindungi.”

Yang penting, penelitian ini hanya menangkap informasi diet pada awal penelitian; ada setiap kesempatan bahwa diet para peserta berubah secara signifikan selama 2 dekade berikutnya.

Para penulis juga mencatat bahwa kelompok sampel mereka sebagian besar berkulit putih, sehingga hubungan antara flavonoid dan hasil kesehatan mungkin berbeda pada populasi lain.

Sebagai kesimpulan, penelitian ini menambah bobot pada gagasan bahwa flavonoid dapat melindungi kesehatan. Namun, seperti biasa, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak penelitian.

Sementara itu, mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran tidak akan membahayakan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *