Kabar Nasional – Polisi Kembali Menemukan 5 Bocah Korban Paedofil dari Grup FB Loli Candy

Bermacam cara telah dilakukan oleh para penjahat seksual untuk bisa melancarkan aksi bejatnya. Salah satunya yaitu dengan membuka sebuah bisnis esek – esek yang memanfaatkan perkembangan dari media sosial.

Yang lebih menyedihkan lagi, prostitusi online yang telah dilakukan oeh penjahat seksual tersebut, tidak jarang telah melibatkan anak – anak yang masih di bawah umur. Anak – anak yang bernasib malang tersebut, telah menjadi korban paedofil guna memuaskan nafsu dari para penjahat kelamin beserta para pengikutnya.

Meskipun praktik yang seperti itu sudah berulang kali telah tercium oleh petugas, namun ternyata masih ada banyak yang nekat tetap menjalankan bisnis prostitusi online. Sebagaimana yang baru – baru ini telah terungkap oleh tim Cyber Crime Polda Metro Jaya.

Penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya telah menemukan koban baru dari kasus grup Facebook peadofil Loli Candy’s 18+. Korban baru sebanyak lima anak itu berhasil didapatkan dari pengembangan pada pemeriksaan dari tersangka dengan nama DF atau T – Day.

Kombes Argo Yuwono seaku Kabid Humas Polda Metro Jaya telah mengatakan bahwasannya kelima korban tersebut, masing – masing S (6 tahun) dari Depok, Z (4 tahun) dari Sukabumi, E (5 tahun) dari Sukabumi, R (9 tahun) dari Bogor, serta N (5 tahun) dari Sukabumi.

“Keseluruhan korban ada 13 orang,” ungkap Argo di Polda Metro Jaya pada Jum’at 17/3/2017.

Pemeriksaan tersebut, lebih lanjut diungkapkan oleh Argo masih akan terus berkembang. Nantinya, akan dipersiapkan trauma healing untuk para korban dengan memakai jasa dari psikolog. Trauma healing oleh psikolog akan menggali lagi dari para pelaku, apa ada kelainan atau kah tidak.

“Pemeriksaan tersebut masih belum selesai, ya masih didalami lebih lanjut dan tentunya nanti akan dialakukan dari tim Polda. Tim Polda pun akan mempersiapkan trauma healing juga beserta dengan psikolog. Nantinya akan menggali pada situs tersangka, apakah tersangka memiliki kelainan atau kah tidak,” tambah Argo.

Kelima korban baru tersebut, menurut Argo telah berasal dari orang dekat dari pelaku, baik dari tetangga mau pun dari pihak keluarga.

“Ya itu berasal dari orang terdekat yang berada di kampunya itu,” kata Argo.