Kabar Nasional – Sandiaga Tidak Hanya Akan Tutup Alexis, Namun Juga Menjual Saham Bir DKI

Pasangan pemenang Gubernur dan Wakil Gubernur  DKI Jakarta, versi Quick Count, Anies Baswedan – Sandiaga Uno telah bertekad untuk segera menepati janji – janji yang telah mereka ungkapkan ketika kampanye. Diantaranya, mereka berjanji untuk menutup hotel yang telah disebut menjadi tempat prostitusi terselubung di DKI Jakarta, Alexis. Tidak hanya itu saja, saham pada perusahaan bir yang telah dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun akan dijual.

Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Sandiaga ketika ditemui di Jakarta. Sandiaga telah mengatakan apabila dirinya berkomitmen guna menjual saham tersebut. Hal tersebut sudah mereka rencakan semenjak mencalonkan diri.

“Sejak pertama kali saya sudah berkomitmen akan menjualnya (saham bir),” ungkap Sandiaga sebagaimana yang telah dilansir dari CNNIndonesia.com.

Dirinya pun menilai apabila kepemilikan saham pada perusahaan bir tak sesuai dengan visi untuk membahagiakan warga ibu kota, dimana sejak awal sudah diusungnya.

“Gak nyambung banget dari visi untuk membahagiakan warganya,” imbuhnya.

Pada saat ini, Pemprov mempunyai 23,34 % saham pada PT Delta Djakarta selaku produsen dari sejumlah merk bir ternama, seperti San Miguel, Carlsberg serta Anker. Kepemilikan saham pada perusahaan bir ini, juga menjadi salah satu hal yang menjadi sorotan dari Sandiaga ketika menjalani kampanye sebelum pemilihan gubernur yang lalu.

Sandiaga mengungkapkan apabila perusahaan bir tersebut bukanlah investasi hajat hidup bagi warga Jakarta. Dirinya juga mengungkapkan apabila pendapatan yang telah diperoleh atas kepemilikan saham tersebut tidaklah terlalu berpengaruh terhadap pendapatan daerah.

“Yang terpenting ialah harus memberikan pelayanan pada seluruh masyarakat. Bir bukan menjadi hajar hidup dari orang banyak, saya memahami investasi,” ungkap Sandiaga.

Sebagaimana yang telah dilansir dari CNNInndonesia.com, pada tahun lalu memang PT Delta Djakarta Tbk telah membagikan  deviden pada pemegang saham sebanyak 50,4 % atas Tahun Buku 2015 yang jumlahnya sekitara Rp 97 miliar dari jumlah total laba bersih yang mereka dapatkan. Meski pun demikian, Sandiaga mengaku tidak tertarik atas pemasukan sebesar itu. Sebab dirinya merasa masih mampu mengelola keuangan DKI Jakarta dengan baik meski kehilangan pemasukan dari saham bir tersebut.