Kabar Teknologi – Kepolisian Taiwan Memberikan Hadiah Pemenang Kuis dengan Perangkat Bervirus
Polisi telah meminta maaf setelah memberikan flash drive yang terinfeksi virus sebagai hadiah dalam kuis keamanan cyber yang dikelola pemerintah. Badan kepolisian nasional Taiwan mengatakan 54 dari flash drive yang diberikannya pada sebuah acara yang menyoroti tindakan keras cybercrime pemerintah mengenai malware.
Virus tersebut, yang dapat mencuri data pribadi dan telah dikaitkan dengan kecurangan, ditambahkan secara tidak sengaja, katanya. Biro Investigasi Kriminal (CIB) meminta maaf atas kesalahan tersebut dan menyalahkan kecelakaan tersebut pada kontraktor pihak ketiga.
Dikatakan 20 dari drive telah ditemukan. Sekitar 250 flash drive diberikan di pameran tersebut, yang dipandu oleh Kantor Presiden Taiwan dari 11-15 Desember dan bertujuan untuk menyoroti tekad pemerintah untuk memberantas kejahatan dunia maya.
Semua drive tersebut diproduksi di China namun CIB membantah adanya tindakan spionase yang disponsori negara China, dengan mengatakan bahwa bug itu berasal dari pemasok yang berbasis di Taiwan. Dikatakan bahwa seorang karyawan di perusahaan tersebut telah mentransfer data ke 54 drive tersebut untuk melakukan pengujian atas kapasitas penyimpanan dari perangkat tersebut, namun selama proses pengujian tersebut secara tidak sengaja menginfeksi perangkat tersebut dengan virus.
Malware, yang diidentifikasi sebagai program XtbSeDuA.exe, dirancang untuk mengumpulkan data pribadi dan mengirimkannya ke alamat IP yang berada di Polandia yang kemudian menyimpan data-data yang telah dicuri tersebut ke server tak dikenal.
CIB mengatakan telah digunakan oleh sebuah cyber-fraud ring yang ditemukan oleh Europol pada tahun 2015. Hanya komputer lama yang masih bertipe sistem operasi 32-bit yang rentan terhadap bug dan perangkat lunak anti-virus umum dapat mendeteksi dan mengkarantina virus tersebut.
Server yang terlibat dalam infeksi terbaru telah ditutup, katanya. Pada bulan Mei, IBM mengaku telah secara tidak sengaja mengirim flash drive yang terinfeksi malware ke beberapa pelanggan. Pembuat komputer tersebut mengatakan bahwa drive yang mengandung sistem penyimpanan Storwize telah terinfeksi trojan dan mendesak pelanggan untuk menghancurkannya.
Pada saat itu, ia menolak berkomentar mengenai bagaimana perangkat lunak tersebut berakhir di flash drive atau berapa banyak pelanggan yang terpengaruh. Trojan, bagian dari keluarga Reconyc, membombardir pengguna dengan pop-up dan memperlambat sistem komputer. Hal ini diketahui menargetkan pengguna di Rusia dan India.