Pasien Covid-19 di Banyuwangi Berhasil Sembuh Setelah Empat Bulan di Isolasi dan 11 Kali Tes Swab

Pasien Covid-19 di Banyuwangi Berhasil Sembuh Setelah Empat Bulan di Isolasi dan 11 Kali Tes Swab

 

Pasien Covid-19 di kota Banyuwangi telah dinyatakan sembuh pada hari Rabu 8 Julii 2020 usai menjalani isolasi selama kurang lebih empat bulan dan juga test swab 11 kali. Pasien merupakan seorang pria yang berprofesi sebagai perawat. Pria ini bertugas di klaster haji Surabaya dan juga menjalani isolasi mandiri dari 20 Marei 2020. Kemudian dia telah dinyatakan positif Covid-19 di tanggal 10 April 2020 kemudian masuk dalam kategori orang tanpa gejala. Semenjak dinyatakan positif Covid-19, inisial S sempat di rawat di rumah sakit, hingga akhirnya memilih isolasi mandiri di rumah.

S dinyatakan sembuh usai hasil swab ke-10 dan 11 telah dinyatakan negatif. “Alhamdulillah S sudah dinyatakan sembuh usai uji swabnya dua kali terakhir telah menunjukan bahwa hasilnya negatif. Dia adalah pasien paling lama, karena menjalani isolasi mandiri dari 20 Maret usai muncul kluster petugas haji dikota Surabaya, setelah itu dinyatakan positif ditanggal 10 April 2020,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 kota Banyuwangi. S mengaku sujud syukur dan segera menelpon ibunya saat mengetahui bahwa dirinya dinyatakan sembuh dari.

“Sampai akhirnya dinyatakan sembuh, saya sontak sujud syukur. Dan saya langsung bergegas telepon ibu saya, S dan keluarganya langsung menangis haru,” tutur S  pada Jumat, 10 Juli 2020. S bercerita bahwa sempat stres ketika berkali-kali test swab yang hasilnya selalu positif Covid-19. Disisi lain banyak pasien lainnya yang telah dinyatakan sembuh. Tetapi dia bersyukur bias mendapatkan dukungan dari keluarga, Teman, dan juga pemerintah daerah.

“Saya berterima kasih atas dukungannya, baik dengan cara moril ataupun materil oleh banyak pihak. Terutama Gugus Tugas termasuk dari tim kesehatan yang selalu memantau kondisi saya yang tidak bosan untuk memastikan untuk kesembuhan saya,” tuturnya.

S mengatakan bahwa selama menjalankan isolasi mandiri di rumah, dia mendapatkan tambahan asupan makanan yang bergizi dari Puskesmas. “Petugas puskesmas yang juga tidak bosan dalam memantau secara rutin. Apalagi, petugas juga rutin untuk mengirimi saya nutrisi yang berupa telur, susu dan juga buah setiap hari. Dan saya juga diberikan multivitamin,” Ujar S Selama menjalankan isolasi mendiri, S mengaku disiplin serta melakukan semua aktivitas seorang diri guna menjaga keluarganya supaya tidak tertular virus corona.

Selama kurang lebih empat bulan menjalankan isolasi, S mengaku bahwa sempat bosan. Guna mengusir rasa jenuhnya, secara rutin S melakukan fitnes sendirian di rumahnya. Kebetulan S mempunyai usaha kebugaran di rumahnya. Tetapi selama pandemic ini, usaha kebugaran tersebut ditutup. bahkan ketika menjalankan isolasi di Shaba Swagata Blambangan, dia menyempatkan diri untuk membawa peralatan fitness. “Hiburan saya itu ya fitnes. Ketika isolasi di Pendopo Kabupaten, saya juga menyempatkan untuk membawa peralatan fitnes. Jika dulu bisa fitnes bareng, tapi sekarang sendiri. Maklum, sejak pandemi, usaha ini saya tutup demi keamanan bersama,” ujarnya. S pun mengaku bahwa dukungan lingkungan dan juga teman kerja telah membuat dia menjadi optimis dan ikhlas selama melewati masa perawatan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *