Petugas Medis RS Indonesia Di Gaza Menjadi Saksi Kekejaman Pasukan Israel
Nasional – Pasukan Israel mengepung rumah sakit serta tempat penampungan buat orang-orang terlantar di Jalur Gaza utara pada hari Senin, 21 Oktober 2024 ketika mereka meningkatkan operasi mereka pada militan Palestina.
Tak hanya itu saja, tentara Israel telah bertindak di luar kemanusiaan saat mereka membakar pria yang ditahan. Bahkan akibat pembakaran tersebut merusak generator Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Pasukan Israel menangkap pria dan memerintahkan kaum wanita untuk meninggalkan kamp pengungsi Jabalia. Serangan udara Israel di sebuah rumah di Jabalia menewaskan lima orang dan melukai beberapa lainnya, kata petugas medis.
Badan pengungsi Palestina PBB UNRWA mengatakan otoritas Israel mencegah misi kemanusiaan mencapai daerah-daerah di utara daerah kantong Palestina yang membawa pasokan penting, termasuk obat-obatan dan makanan.
“Orang-orang yang mencoba melarikan diri terbunuh, tubuh mereka ditinggalkan di jalan,” kata kepala UNRWA Philippe Lazzarini pada X.
Petugas medis di Rumah Sakit Indonesia mengatakan kepada Reuters bahwa pasukan Israel menyerbu sebuah sekolah dan menahan para pria sebelum membakarnya. Api mencapai generator rumah sakit dan menyebabkan pemadaman listrik, mereka menambahkan.
Pejabat kesehatan mengatakan mereka telah menolak perintah tentara Israel untuk mengevakuasi tiga rumah sakit di daerah tersebut atau meninggalkan pasien tanpa pengawasan.
Pasukan Israel tetap berada di luar rumah sakit tetapi tidak masuk. Petugas medis di rumah sakit kedua, Kamal Adwa, melaporkan tembakan hebat Israel di dekat fasilitas medis tersebut pada malam hari.
“Tentara membakar sekolah-sekolah di sebelah rumah sakit, dan tidak seorang pun dapat memasuki atau meninggalkan rumah sakit,” kata seorang perawat di Rumah Sakit Indonesia, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan sedikitnya 18 orang telah tewas di Jabalia dan delapan di tempat lain di Gaza dalam serangan Israel.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka beroperasi melawan teroris dan infrastruktur teroris di daerah Jabalia.