Serangan Yang Terjadi di Hotel di Ibu Kota Somalia Menewaskan 9 Orang

Serangan Yang Terjadi di Hotel di Ibu Kota Somalia Menewaskan 9 Orang – Polisi yang berada di ibu kota Somalia mengatakan bahwa ada 9 orang tewas setelah gerilyawan yang tekait dengan al-Qaeda yang telah menyerbu sebuah hotel di ibu kota Mogadishu, Somalia. Para gerilyawan telah menyerang pasukan keamanan hingga sampai hari Senin dini hari.

Dilansir Reuters pada Senin (1/2/2021) sebuah bom mobil bunuh diri terjadi pada Minggu (31/1) malam. Peristiwa tersebut juga dengan adanya baku tembak antara militant al-Shabaab dengan petugas keamanan yang berada di Hotel Afrik.

Serangan kepada sebuah hotel di jantung kota yang dijaga ketat itu telah terjadi ketika para politisi Somalia yang telah bertengakar sengit terkait pemilihan yang tertunda dan menyusul penarikan sekitar 700 personel militer Amerika Serikat (AS) pada bulan lalu.

Pasukan Amerika Serikat sebagian besar telah mendukung para pasukan khusus Somalia yang dikenal dengan Danaab yang terampil dalam operasi kompleks terhadap target tingkat tinggi al-Shabaab.

Mereka juga menikmati dukungan yang cukup besar dari Amerika, termasuk juga dukungan udara dan evakuasi medis, serta beberapa pihak polisi Somalia yang telah menimbulkan kekhawatiran penarikan yang diperintah oleh Donald Trump itu dapat melemahkan perang melawan al Shabaab.

Pemberontakan telah terjadi sejak tahun 2008 guna untuk mengulihkan pemerintahan Somalia yang di dukung dengan cara internasional dan menetapkan aturannya, berdasarkan interpretasi yang keras terhadap hukum islam.

Pemberontakan melaksanakan serangan senjata dan bom secara teratur di Mogadishu dan tempat lain di Somalia.

Mereka juga berjanji untuk mengganggu pemilihan nasional, yang akan dijadwalkan mulai pada bulan Desember namun telah ditunda setelah oposisi menuduh presiden membawa dewan pemilihan dengan sekutunya. Legislator yang baru ini telah diangkat dimaksdkan guna untuk memilih presiden pada 8 Februari, namun bahkan pemilihan anggota parlemen belum diadakan.

Pada saat kekacauan politik dengan cara tidak langsung memberikan dorongan pada pemberontakan, di karenakan kepala keamanan mungkin saja diperintahkan guna untuk berkonsentrasi pada saingan politik dari pada al Shabaab.

Perdana Menteri Mohamed Hussein Roble telah mengatakan bahwa dalam sebuah pernyataan bahwa mantan jenderal militer Mohamed Nur Galal termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan pada hari Senin itu.

“Saya mengutuk serangan biadab itu,” katanya. Jenderal Mohamed Nur Galal akan selalu dikenang karena perannya selama lebih dari 50 tahun dalam membela Negara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *