Studi: Virus Corona Terdeteksi Pada Anak-Anak Selama Berminggu-minggu

Studi: Virus Corona Terdeteksi Pada Anak-Anak Selama Berminggu-minggu

Anak-anak dapat membawa virus corona di dalam hidung dan tenggorokan mereka selama beberapa minggu meskipun tidak menunjukkan gejala. Artinya, anak-anak dengan gejala ringan atau bahkan yang tidak menunjukkan gejala sama sekali dapat menginfeksi orang-orang di sekeliling mereka tanpa diketahui. Temuan ini dilaporkan oleh peneliti di Korea Selatan pada Jumat (28/8/2020).

Dalam penelitian rangkaian kasus ini, infeksi yang tidak terlihat pada anak-anak kemungkinan berkaitan dengan penularan Covid-19 yang tidak terdeteksi di masyarakat. Melansir DW, Sabtu (29/8/2020), dalam penelitian sebelumnya, peneliti di Boston menyebut bahwa anak-anak dan anak muda yang diamati membawa muatan virus yang tinggi. Sementara, dalam penelitian baru yang dipublikasikan pada 28 Agustus 2020 di laman jurnal medis JAMA Pediatrics, dihasilkan beberapa temuan baru.

Hasil penelitian baru

Penelitian yang dilakukan oleh Roberta L. DeBiasi dan Meghan Delaney menganalisis 91 anak-anak di 22 rumah sakit di Korea Selatan. Penelitian ini dilakukan antara 18 Februari-31 Maret 2020 lalu. Di antara pasien-pasien yang diamati, 20 dari mereka atau 22 persen pasien tidak menunjukkan gejala yang terlihat jelas selama penelitian. Adapun 18 anak-anak atau 20 persennya masuk ke kategori presymptomatic atau awalnya tidak terlihat gejala tetapi kemudian menunjukkan gejala setelahnya.

Secara total, lebih dari separuh anak-anak tersebut, yaitu 71 anak menunjukkan gejala, termasuk demam, batuk, diare, sakit perut, kehilangan indra penciuman dan pengecap. Lama waktu munculnya gejala pun beragam, yaitu dari 1-36 hari. Data penelitian juga menunjukkan bahwa hanya 8,5 persen dari pasien dengan gejala yang didiagnosis Covid-19 saat gejala tersebut mulai terlihat. Kebanyakan pasien dengan gejala, yaitu 66,2 persen, mengalami gejala sebelum didiagnosis. Sementara, 25,4 persen mengalami gejala setelah didiagnosis.

Virus tetap ada di saluran pernapasan

Melansir CNN, Jumat (28/8/2020), penelitian baru ini juga menemukan materi genetik dari virus terdeteksi pada anak-anak selama rata-rata 17,6 hari. Bahkan, termasuk pada anak-anak yang tidak menunjukkan gejala, di mana rata-rata virus terdeteksi selama 14 hari. Penelitian juga menyebut bahwa ada kemungkinan virus ada lebih lama karena tanggal awal infeksi awal tidak teridentifikasi.

Penelitian lebih lanjut juga masih diperlukan untuk melihat apakah temuan serupa akan muncul pada kelompok anak-anak yang lebih besar di bagian dunia lainnya. Meski begitu, hasil studi baru ini memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan kebijakan yang akan diberlakukan seperti pembukaan sekolah dan lainnya. “Strategi pengawasan yang hanya memeriksa anak-anak yang bergejala akan gagal mengidentifikasi anak-anak yang secara diam-diam menyebarkan virus saat berada di komunitas atau sekolah mereka,” tulis peneliti.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *