Indonesia 79 Tahun Merdeka, Tapi Desa Lauri Di Nias Masih Tanpa Listrik

Nasional – Walaupun Indonesia sudah merdeka selama 79 tahun, masih ada wilayah-wilayah yang belum menikmati fasilitas listrik. Salah satu contohnya yaitu Desa Lauri yang berada di Kecamatan Sogaeadu, Kabupaten Nias, Sumatera Utara. Ratusan keluarga hidup tanpa jaringan listrik sampai saat ini.

Pada malam hari, warga Desa Lauri hanya mengandalkan lampu pelita sebagai sumber penerangan utama. Suasana desa menjadi sepi dan gelap, hanya diselimuti suara serangga di malam hari. Setiap rumah di desa ini menggunakan lampu pelita atau lampu buatan sendiri dari kaleng bekas yang diisi minyak tanah untuk menerangi aktivitas malam.

Bahkan, anak-anak yang ingin belajar di malam hari hanya bergantung pada cahaya redup dari lampu pelita tersebut. Meski demikian, semangat mereka untuk belajar tetap tinggi, meskipun keterbatasan fasilitas menerpa.

Salah satu pelajar dari Desa Lauri, Suriani Zai, mengaku harus belajar setiap hari dengan penerangan seadanya. Dia berharap, di momentum hari ulang tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia, desanya dapat segera dialiri listrik.

“Kami kalau malam belajar hanya menggunakan lampu seadanya seperti obor. Kami berharap, karena ini sudah dekat dengan hari kemerdekaan Indonesia, supaya desa kami segera mendapatkan listrik,” ujar Suriani kepada Beritasatu.com, Jumat (16/8/2024).

Sekretaris Desa Lauri Yasinudin Zandroto membenarkan sekitar 200 keluarga di desanya belum mendapatkan akses listrik sejak berdirinya desa tersebut.

“Untuk penerangan atau listrik, banyak area yang belum tersentuh. Ada dua jalur kabupaten, dari Dusun 4 menuju Dusun 2 atau dari Lauri ke Desa Heligor Simelem-Melem yang belum mendapatkan aliran listrik. Ada kurang lebih 200 keluarga yang belum menikmati fasilitas listrik,” jelas Yasinudin.

Pihak desa, kata Yasinudin, telah berkali-kali mengajukan permohonan kepada PLN Nias agar segera membangun jaringan listrik di desa mereka. Namun, hingga kini, permohonan tersebut belum juga terealisasi.

“Warga, termasuk anak-anak sekolah, terpaksa menggunakan lampu minyak untuk belajar pada malam hari. Kami terus mengingatkan pihak PLN agar segera membangun jaringan listrik sehingga masyarakat di sini bisa benar-benar merasakan arti kemerdekaan,” tambahnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *