Pedagang Dan Juru Parkir Tempat Parkir ABA Jogja Menolak Rencana Relokasi
Nasional – Para pedagang dan juru parkir di kawasan Tempat Khusus Parkir (TKP) Abu Bakar Ali (ABA), Yogyakarta, menggelar aksi damai sebagai bentuk penolakan terhadap rencana pembongkaran atau pemindahan mereka dari lokasi tersebut.
Aksi ini digelar karena hingga kini belum ada kejelasan dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengenai berapa lama masa relokasi berlangsung dan ke mana mereka akan dipindahkan secara pasti.
“Itu belum ada sosialisasi resmi, belum ada. Waktu itu pas puasa itu, ada pemberitaan itu kami kaget semua. Taunya dari media. Kami terus minta audiensi kaitannya dengan itu, ke pak Wali, Dishub,” ujar Doni Ruliyanto, pengelola TKP ABA, Jumat (11/4/2025) malam.
Doni menyebut, audiensi telah dilakukan dengan Dinas Perhubungan DIY untuk menanyakan nasib para pedagang dan petugas TKP ABA. Dalam pertemuan tersebut, mereka mendapat informasi bahwa selama masa transisi, pedagang akan direlokasi ke Pasar Batikan.
“Dari beliau menyampaikan untuk masa depan dari masyarakat ABA untuk pedagang itu selama masa transisi ini akan dipindah dahulu di Pasar Batikan,” kata Doni.
Sementara itu, para juru parkir dan petugas kebersihan toilet akan dipindahkan ke area parkir tepi jalan umum. Namun, Doni mengaku lokasi-lokasi tersebut belum diinformasikan secara pasti.
“Menurut saya itu bukan solusi terbaik di ABA. Pedagang di ABA ini kan ditempat di objek wisata, kedua jualan hasil dari UMKM, kemudian untuk yang parkir juga mau dipecah-pecah untuk nanti diberikan tempat parkir, tempat juga belum tahu,” katanya.
Doni menyebutkan, saat ini ada 230 pedagang yang menggantungkan hidupnya di TKP ABA, belum termasuk pedagang kaki lima. Selain itu, terdapat 72 juru parkir di lantai atas, dan 30 petugas parkir dan keamanan di lantai bawah yang melayani bus pariwisata.
“Tanggal 13 masa kontrak sudah selesai, sedangkan nasib kami belum ada solusi terbaik,” ucapnya.
Meskipun demikian, ia menyatakan bahwa pihaknya siap direlokasi asalkan tempat relokasi sudah jelas.
“Kami ini juga siap mendukung penataan tapi kalau memang tempat relokasi ada kami siap. Tapikan belum ada kejelasan,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyatakan bahwa pemerintah siap memberikan bantuan dan memperhatikan dampak sosial dari relokasi.
“Ya kami sama sebetulnya kami akan membantu untuk bagaimana dampak kalau tiba waktunya nanti harus direlokasi. Maka, kami sama lah arahan pak gubernur secara makro bahwa kami harus punya empati kepada yang kena dampak,” katanya.
Hasto juga menyebut bahwa saat ini Pemkot Yogyakarta masih dalam tahap pemetaan jumlah pedagang dan juru parkir di kawasan tersebut.
“Pedagang kita baru mapping, sedangkan kalau tentang tukang parkirnya itu kami baru mapping jadi yang parkir nanti kami mapping dulu di seluruh kota ini seperti apa,” jelasnya.