SDN Jabon 2 Jombang Hanya Dapat 2 Siswa Baru Karena Bangunan Sekolah Rusak
Nasional – Kondisi bangunan yang rusak parah membuat Sekolah Dasar Negeri (SDN) Jabon 2 di Desa Jabon, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, hanya mendapatkan dua siswa baru pada tahun ajaran 2025/2026. Minimnya pendaftar ini diduga kuat akibat buruknya kondisi fisik sekolah yang belum juga diperbaiki.
Kepala SDN Jabon 2, Wiji Utami mengatakan awalnya ada empat wali murid yang mengambil formulir pendaftaran. Namun, hanya dua di antaranya yang mengembalikan formulir.
“Yang mengambil formulir empat, yang mengembalikan ke lembaga dua. Mungkin melihat kondisi sekolah yang mau ambruk, tidak bisa dipakai,” ujar Wiji Utami, Jumat (4/7/2025).
Kerusakan paling parah terjadi pada ruang kelas satu dan dua. Plafon di dua ruang kelas tersebut sebagian sudah ambruk. Bahkan, rangka plafon kelas dua harus ditopang dengan kayu penyangga agar tidak roboh. Selain itu, atap bangunan juga tampak bergelombang dan beberapa bagian sudah patah.
Lorong teras di dua ruang kelas tersebut juga mengalami kerusakan berat. Pilar penyangga dari beton cor terlihat keropos, hingga tulang besi bagian atasnya terlihat jelas.
Dengan rusaknya dua ruang kelas itu, pihak sekolah terpaksa menggunakan satu ruang kelas untuk kegiatan belajar siswa kelas satu dan dua. Tahun ini, kelas satu hanya memiliki dua siswa, sedangkan kelas dua berjumlah tiga siswa.
“Sementara kelas satu dan dua pakai ruangan ini (ruang kelas satu), nanti kita sekat. Kita terpaksa pakai ini karena tidak terlalu parah, nanti berbagi kelas,” jelas Utami.
Kondisi fasilitas lain juga tidak jauh berbeda. Ruang perpustakaan sekolah sudah lama rusak dan tidak bisa digunakan. Ruangan tersebut kini tertutup semak belukar, atap dan pintunya roboh, sehingga tidak mungkin dijadikan ruang belajar alternatif.
Wiji Utami menuturkan, pihak sekolah telah mengajukan bantuan renovasi untuk empat ruang kelas kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jombang. Namun, hingga kini baru dua ruang kelas, yaitu kelas tiga dan empat yang mendapat bantuan renovasi pada 2022. Sementara ruang kelas satu, kelas dua, dan perpustakaan belum mendapat bantuan.
“Pengajuan sudah, tetapi menunggu. Yang mengajukan tidak hanya dari SD kami saja,” ujarnya.