Demo Di Temanggung Berujung Ricuh, Puluhan Orang Jadi Korban Termasuk Anggota Brimob
Nasional – Unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah ricuh, menyebabkan puluhan orang menjadi korban pada Senin (1/9/2025).
Para korban, yang sebagian besar menderita sesak napas akibat gas air mata, dilarikan ke sejumlah rumah sakit dan posko PMI terdekat.
Wakil Bupati Temanggung Nadia Muna mengatakan kebanyakan korban menderita sesak napas usai terkena gas air mata.
“Yang paling parah anggota Brimob malahan karena terjebak di kerumunan (lalu dikeroyok),” ungkapnya di kantor Palang Merah Indonesia Temanggung, Senin malam.
Nadia menyebutkan ada pula korban luka karena menjadi sasaran pengeroyokan.
Berdasarkan laporan yang diterimanya, ada 17 korban dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Temanggung, 3 orang ke Rumah Sakit Umum Gunung Sawo, serta sekitar 15 orang mendapatkan pertolongan di PMI Temanggung.
Nadia tidak merinci para korban bagian dari massa ataupun masyarakat biasa. “Saya mengimbau agar massa membubarkan diri karena sudah di luar waktu ketentuan demonstrasi,” tambahnya.
Kepala Polres Temanggung AKBP Rully Thomas menyatakan pihaknya masih melakukan penyisiran untuk mencari massa usai kericuhan di depan gedung dewan.
“Saya mengajak agar masyarakat tidak mudah terprovokasi,” kata dia dalam keterangannya.
Aksi unjuk rasa berujung kerusuhan setelah massa melakukan provokasi dengan menghujani aparat kepolisian dengan umpatan dan lemparan botol.
Situasi semakin memanas, sehingga aparat kepolisian menembakkan gas air mata guna membubarkan kerumunan.
Gas air mata tersebut juga dilontarkan ke area parkir kendaraan kantor bank yang bersebelahan dengan Gedung DPRD, meskipun saat itu tidak tampak konsentrasi massa di lokasi tersebut, hanya ada tim Kompas.com, satpam bank, dan personel militer.
Tim Kompas.com dan beberapa korban tembakan gas air mata lainnya mengalami sesak napas, mata perih, dan batuk.