Kabar Internasional – Kelompok HAM Sebut Pasukan Keamanan Kamboja Terlibat dalam Pelanggaran

Anggota senior pasukan keamanan Kamboja telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia yang menguntungkan Perdana Menteri Hun Sen. Hal ini termasuk tindakan keras terhadap oposisi menjelang pemilihan bulan depan, Human Rights Watch (HRW) mengatakan pada hari Kamis (28/6). Laporan terbaru kelompok tersebut menggambarkan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh 12 polisi dan jenderal militer, yang juga anggota Komite Sentral Partai Rakyat Kamboja (CPP) Hun Sen yang sudah lama berdiri.

“Sebagian besar dari 12 telah terlibat dalam penggunaan kekuatan yang tidak perlu, berlebihan, dan kadang-kadang mematikan terhadap protes tentang pemilihan yang tidak adil dan tidak adil, penyitaan lahan, pelanggaran tenaga kerja, dan upah rendah,” kata kelompok itu dalam laporan tersebut.

“Banyak juga telah terlibat dalam pelanggaran non-politik terhadap penduduk biasa, seperti pengambilan tanah, pembunuhan, penyiksaan, dan penahanan sewenang-wenang,” katanya.

Ke-12 jenderal yang disebutkan dalam laporan itu termasuk Kepala Polisi Nasional Neth Savoeun dan Pol Saroeun, panglima militer. Mereka berutang “posisi menguntungkan mereka untuk koneksi politik dan pribadi dengan Hun Sen dating kembali dua dekade atau lebih”, kata kelompok itu. Reuters tidak dapat menghubungi Neth Savoeun atau Pol Saroeun. Kementerian Dalam Negeri, yang bertanggung jawab atas polisi, menolak tuduhan dalam laporan itu.

“Human Rights Watch adalah pembohong profesional,” kata Huy Vannak, wakil menteri negara di kementerian.

“Laporan itu terlalu dramatis dan itu mencerminkan niat kriminal HRW untuk terus menurunkan Kamboja,” katanya.

Juru bicara kementerian pertahanan Chhum Socheat mengatakan laporan itu tidak adil.

“Atas nama Kementerian Pertahanan Nasional, kami menolak laporan ini yang tidak memiliki bukti,” katanya.

Human Rights Watch mengatakan laporan itu didasarkan pada wawancara dengan sumber, laporan media dan dokumen. Itu tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang bagaimana ia memperoleh temuannya atau mencapai kesimpulannya. Brad Adams, Direktur Human Rights Watch Asia, mengatakan Hun Sen telah “menciptakan dan mengembangkan inti perwira pasukan keamanan yang dengan kejam dan kasar melakukan perintahnya”.

“Pentingnya para jenderal Kamboja telah menjadi lebih jelas menjelang pemilihan bulan Juli, karena mereka terlibat dalam penindasan terhadap jurnalis, lawan politik, dan pengunjuk rasa anti-pemerintah – dan secara terbuka berkampanye untuk Hun Sen,” kata Adams dalam sebuah pernyataan yang menyertai laporan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *