Kabar Kesehatan – Pembatasan Kalori dan Olahraga Dapat Membuat Tulang Lebih Rapuh Bagian 1
Pembatasan kalori, terutama dalam kombinasi dengan olahraga, dapat membuat tulang lebih kecil dan lebih lemah, menurut penelitian baru pada tikus.
Sebaliknya, berolahraga sambil diet penuh kalori dapat bermanfaat bagi kesehatan tulang, kata para peneliti.
Mereka menggambarkan investigasi mereka dan hasilnya dalam jurnal Journal of Bone and Mineral Research .
“Temuan ini agak mengejutkan bagi kami,” kata penulis penelitian senior Dr. Maya Styner, seorang profesor kedokteran di University of North Carolina di Chapel Hill.
“Penelitian terakhir pada tikus,” lanjutnya, “telah menunjukkan kepada kita bahwa olahraga berpasangan dengan diet kalori normal, dan bahkan diet tinggi kalori, baik untuk kesehatan tulang.”
“Sekarang kita belajar ini tidak benar untuk berolahraga bersama dengan diet terbatas kalori,” tambahnya.
Kesehatan tulang dan osteoporosis
Tulang bukanlah bahan lembam tetapi sangat hidup; itu terus memperbarui dirinya. Selama masa kanak-kanak, pembentukan tulang baru terjadi lebih cepat daripada pengangkatan tulang lama, menghasilkan tulang yang lebih besar, lebih berat, dan lebih padat.
Pembentukan tulang terus melampaui pengangkatan tulang sampai sekitar usia 20-30 tahun, yang pada saat itu memuncak pada kebanyakan orang.
Kebanyakan orang dapat meminimalkan kehilangan tulang yang dimulai sekitar dekade ketiga kehidupan mereka.
Mereka dapat melakukan ini dengan berolahraga secara teratur, tidak merokok, tidak minum terlalu banyak alkohol, dan memastikan bahwa mereka memiliki jumlah vitamin D dan kalsium yang cukup dalam makanan mereka.
Osteoporosis terjadi ketika pembentukan tulang terlalu lambat, ketika pengangkatan terlalu cepat, atau keduanya. Kondisi ini, yang cenderung lebih sering menyerang wanita daripada pria, melemahkan tulang dan membuat mereka cenderung patah .
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), osteoporosis mempengaruhi sekitar 25% wanita dan 5% pria berusia 65 tahun ke atas.
Para ilmuwan berpendapat bahwa salah satu alasan osteoporosis lebih sering terjadi pada wanita adalah karena tulang mereka cenderung lebih kecil dan lebih tipis. Alasan lain bisa jadi karena menopause membawa penurunan tiba-tiba dalam estrogen , hormon yang dapat melindungi tulang.
Styner menyarankan bahwa temuan baru ini bisa sangat relevan bagi wanita karena seiring bertambahnya usia, kesehatan tulang mereka mulai memburuk secara alami.
“Asupan kalori dan rutinitas olahraga Anda dapat berdampak besar pada kekuatan tulang Anda dan risiko patah atau patah tulang,” ia mengingatkan.
Bersambung ke bagian dua …