Kabar Kesehatan – Pembatasan Kalori dan Olahraga Dapat Membuat Tulang Lebih Rapuh Bagian 2

Lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai pembatasan kalori dan olahraga dapat membuat tulang lebih rapuh.

Pembatasan kalori dan olahraga

Dalam penyelidikan mereka, Dr. Styner dan rekannya fokus pada lemak sumsum tulang . Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami cara kerja jenis lemak ini. Mereka menduga itu berbahaya bagi tulang manusia dan mamalia lainnya.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kadar lemak sumsum tulang yang lebih rendah biasanya merupakan indikasi kesehatan tulang yang baik.

Dalam penelitian sebelumnya, Dr. Styner telah meneliti bagaimana konsumsi kalori berhubungan dengan lemak sumsum tulang dan bagaimana olahraga dapat mempengaruhi hubungan ini.

Studi-studi tersebut menunjukkan, misalnya, bahwa kadar lemak sumsum tulang naik ketika konsumsi kalori berlebih menyebabkan obesitas.

Mereka juga menemukan bahwa ketika tikus dengan berat badan normal dan tikus dengan obesitas dilakukan, itu menyebabkan penurunan lemak sumsum tulang mereka dan meningkatkan kepadatan tulang mereka.

Tujuan dari penelitian baru ini adalah untuk mengetahui apa yang terjadi pada lemak sumsum tulang dan kesehatan tulang selama pembatasan kalori.

Para peneliti membagi tikus menjadi dua kelompok. Mereka memberi makan satu kelompok diet teratur dan yang lain diet terbatas kalori terdiri dari 30% lebih sedikit kalori daripada diet biasa.

Tikus yang dibatasi kalori menerima suplemen mineral dan vitamin sehingga asupan nutrisi ini cocok dengan yang diberikan tikus pada diet normal.

Tim kemudian membagi tikus lagi, menjadi subkelompok yang tidak bergerak dan berolahraga, dan memonitor mereka selama 6 minggu.

Ini menciptakan empat kelompok tikus pada empat pola diet dan olahraga yang berbeda:

  • diet teratur tanpa olahraga
  • diet terbatas kalori tanpa olahraga
  • diet teratur dengan olahraga lari
  • diet terbatas kalori dengan olahraga lari

‘Efek negatif pada kesehatan tulang’

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun tikus yang dibatasi kalori menurunkan berat badan, kadar lemak sumsum tulang mereka naik secara signifikan. Tikus ini juga mengalami penurunan kuantitas tulang.

Para peneliti menyimpulkan bahwa kehilangan tulang pada tikus yang dibatasi kalori disebabkan oleh pengurangan kalori saja dan bukan kekurangan nutrisi, karena tikus tersebut memiliki asupan vitamin dan mineral yang sama dengan rekan diet mereka yang biasa.

Tim menemukan bahwa, seperti yang diharapkan dari penelitian sebelumnya, menambahkan olahraga pada pembatasan kalori menyebabkan pengurangan lemak sumsum tulang. Namun, hal itu secara tak terduga juga menyebabkan pengurangan kuantitas dan kualitas tulang secara keseluruhan.

Para peneliti terkejut menemukan bahwa dalam kondisi pembatasan kalori, olahraga tampaknya membuat tulang lebih rapuh – tidak lebih kuat.

Mereka sudah merencanakan penyelidikan lebih lanjut untuk lebih memahami fungsi lemak sumsum tulang. Secara khusus, mereka ingin belajar tentang mekanisme yang mendasari yang menyebabkan diet dan olahraga untuk menghasilkan efek yang mereka temukan.

“Melihat ini dari sudut pandang manusia, bahkan diet rendah kalori yang sangat bernutrisi baik dapat memiliki efek negatif pada kese’hatan tulang, terutama dipasangkan dengan olahraga,” kata Maya Styner.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *