Kabar Teknologi – Qualcomm Sebut Apple Langgar Perintah Pengadilan Tiongkok

Qualcomm Inc mengatakan pihaknya yakin Apple Inc tetap melanggar perintah pengadilan China untuk menghentikan penjualan iPhone meski ada pembaruan perangkat lunak yang didorong Apple pada Senin (17/12). Qualcomm pada 10 Desember mengatakan, pihaknya telah memenangkan perintah pengadilan awal di China yang melarang Apple menjual beberapa model iPhone lama yang menurut pengadilan melanggar dua paten perangkat lunak Qualcomm. Pada hari yang sama, Apple mengatakan bahwa semua ponselnya tetap dijual di China.

Namun pada 14 Desember, Apple mengatakan akan mendorong pembaruan perangkat lunak ke iPhone-nya minggu ini. Perusahaan yang berbasis di Cupertino, California itu mengatakan pihaknya percaya itu sesuai dengan perintah pengadilan tetapi itu akan memperbarui perangkat lunaknya “untuk mengatasi setiap kekhawatiran yang mungkin tentang kepatuhan kami dengan pesanan.” Pembaruan itu didorong pada hari Senin, Apple dikonfirmasi ke Reuters.

“Meskipun upaya Apple untuk mengecilkan signifikansi pesanan dan klaim dari berbagai cara akan mengatasi pelanggaran, Apple tampaknya terus mencemooh sistem hukum dengan melanggar perintah,” Don Rosenberg, penasihat umum Qualcomm, mengatakan kepada Reuters dalam sebuah pernyataan pada Senin (17/12).

Apple tidak pernah berkomentar secara terbuka pekan lalu tentang mengapa atau bagaimana ia percaya bahwa iPhone saat ini dijual di China mematuhi perintah pengadilan, yang menyangkut paten pada fitur perangkat lunak untuk beralih antar aplikasi pada ponsel pintar dan mengubah ukuran foto sebelum menetapkannya sebagai wallpaper pada telepon. Beberapa outlet media, termasuk CNBC, melaporkan bahwa Apple percaya perintah pengadilan hanya berlaku untuk iPhone yang menjalankan versi lebih lama dari sistem operasi iOS-nya. Namun perintah pengadilan, salinan yang diberikan Qualcomm kepada Reuters, tidak menyebutkan sistem operasi dan hanya berfokus pada fitur perangkat lunak.

“Pernyataan Apple setelah dikeluarkannya perintah pengadilan awal merupakan upaya yang disengaja untuk mengaburkan dan menyesatkan,” kata Rosenberg Qualcomm dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (17/12).

Qualcomm yakin Apple masih melanggar perintah pengadilan karena Apple terus menjual ponsel dan belum menerima perintah eksplisit dari pengadilan China yang memungkinkannya untuk melakukannya.

“Mereka secara hukum berkewajiban untuk segera menghentikan penjualan, penawaran untuk penjualan dan impor perangkat yang diidentifikasi dalam pesanan dan untuk membuktikan kepatuhan di pengadilan,” kata Rosenberg kepada Reuters pada 14 Desember dalam sebuah pernyataan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *