Lampard Umumkan Keadaan Hudson-Odoi Yang Sudah Pulih

Callum Hudson-Odoi merupakan satu-satunya pemain Chelsea yang sempat diberitakan terinfeksi virus corona. Frank Lampard sebagai manajer mengungkapkan jika kondisi pemainnya itu saat ini sudah mulai membaik dan siap bermain lagi.

Sebelumnya, pernyataan Callum Hudson-Odoi positif terinfeksi virus corona diumumkan pada Jumat 13 Maret 2020. Untuk mengurangi resiko berlebih, The Blues langsung memberlakukan protokol isolasi kepada semua skuadnya dan juga menutup pusat latihan mereka.

Sehari setelah dinyatakan positif terinfeksi virus corona, Callum Hudson-Odoi muncul di media sosial dan mengungkapkan kondisinya. Ia mengatakan jika kondisinya sudah mulai membaik dari sebelumnya, setelah sempat mengalami gejala pilek. Hudson-Odoi.

Lampard Pastikan Kondisi Hudson-Odoi Sudah Membaik

Sebagai manajer, Frank Lampard memastikan kondisi pemain mudanya itu saat ini terus mengalami peningkatan. Pada saat waktu yang bersamaan, Lampard yang juga mantan gelandang tim nasional Inggris itu turut mengampanyekan kepeduliannya terhadap orang sekitar.

“Saya ingin memberitahukan hal baik tentang Callum, saat ini kondisinya sudah jauh membaik dari sebelumnya. Yang pasti, kabar ini ingin kita dengar sejauh ini.” ungkap manajer berusia 41 tahun itu.

“Saya menyadari bahwa tidak semua orang bisa pulih dari virus ini. Jadi saya mendesak kepada semua komunitas sepakbola maupun olahraga untuk terus memperlihatkan tanggung jawabnya dengan memperhatikan kesehatan orang disekitar.”

“Saya bukan bagian dari tim medis, tapi sekali lagi saya ingin tegaskan kepada Anda. Kurangi semua kegiatan anda yang ada hubungannya dengan luar ruangan, karena itu rentan sekali menjadi penyebab. Berikan tawaran bantuan untuk berbelanja kalau mereka tidak bisa keluar.” tambahnya.

Sampai saat ini sudah hampir 200 ribu orang dinyatakan positif virus corona. Bahkan virus yang juga sering disebut covid-19 sudah membunuh setidaknya 8 ribu orang di seluruh dunia. Sementara yang dinyatakan sembuh atau bebas dari corona mencapai 81 ribu orang. Dari dataran Eropa sendiri, Italia masih menjadi salah satu negara paling banyak penyebarannya. Diikuti Spanyol yang berada di posisi kedua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *