Mesut Oezil Tidak Setuju Potong Gaji Pemain Arsenal
Para skuat Arsenal termasuk manajer Mikel Arteta sudah mengaku sepakan atas kebijakan yang diberlakukan oleh klub untuk potong gaji. Akan tetapi, Mesut Oezil kabarnya justru menolak kebijakan tersebut.
The Gunners memotong gaji pemain dan staf manajer sebesar 12,5 persen selama satu tahun. Hal tersebut diumumkan secara langsung oleh klub asal London Utara melalui akun resmi mereka pada Selasa 21 April 2020.
Kebijakan ini diberlakukan dengan dasar untuk membantu pengeluaran klub, yang dikarenakan mengalami krisis terkait virus corona. Selain itu, karena penyebaran virus yang juga disebut dengan covid-19 membuat kompetisi Liga Inggris dihentikan, sejak 9 Maret lalu. Atas kebijakan tersebut, kabarnya beberapa pemain Arsenal menolak dan salah satunya adalah Mesut Oezil.
Oezil Tolak Potong Gaji
Dikutip dari Mirror, pemain berusia 31 tahun itu menolak kebijakan tersebut lantaran ia tidak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Oezil juga mengatakan jika ia akan bersedia melakukannya di masa depan, akan tetapi melihat perkembangan dari penyebaran virus corona.
Meskipun Oezil menolak pemotongan gaji, tapi ia menghormati rekannya yang setuju dengan keputusan klub. Disisi lain, Oezil juga meminta mereka menghargai keputusan yang diambilnya. Terkait masalah ini, agen Oezil Dr Erkut Sogut tidak ingin memberikan komentar. Namun ia juga sepakat jika pemain seharusnya tidak dikenai pemotongan gaji.
“Penangguhan merupakan salah satu pilihan yang jadi keputusan bersama, akan tetapi tidak untuk pemotongan jadi pemain. Sebab setiap klub masih memiliki penghasilan seperti tahun-tahun sebelumnya. Dampak finansial klub, baru bisa dilihat dari empat hingga enam bulan kedepan. Dan kita tidak bisa melihatnya dari hari ini.” ungak Dr Erkut Sogut.
Wabah virus corona memang sudah membuat sebagian besar kompetisi di dunia dihentikan, oleh karenanya tidak ada pertandingan selama wabah kembali normal. Dengan kata lain, tidak ada pertandingan sama dengan tidak ada pemasukan. Maka untuk meminimalisir pengeluaran, pihak klub memiliki kebijakan untuk melakukan potong gaji.