Pria Di Wonogiri Ditusuk Temannya Sendiri Hingga Alami Luka Parah Saat Berusaha Lerai Cekcok Di Hajatan
Nasional – Niat melerai pertengkaran dalam sebuah acara hajatan justru berujung petaka bagi WDS (28), warga Kelurahan Purwosari, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Ia mengalami luka serius setelah ditusuk berulang kali oleh GJK (24), pria asal Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri.
Aksi penusukan ini terjadi pada Senin dini hari (16/6/2025) di sebuah hajatan pernikahan warga setempat. “Kejadiannya di tempat hajatan warga tadi pagi,” kata Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, saat dikonfirmasi, Selasa (24/6/2025).
Insiden bermula ketika WDS menghadiri acara hajatan di lingkungan warga pada Minggu malam (15/6/2025). Sekitar tengah malam, terjadi percekcokan antara rekan korban dan pelaku GJK. Saat mencoba melerai, WDS justru terlibat adu mulut dengan GJK.
“Korban yang berusaha melerai sempat terlibat cekcok dengan GJK. Ketegangan berujung pada aksi kekerasan ketika pelaku secara tiba-tiba menyerang korban menggunakan sebilah pisau belati,” jelas Anom.
Akibatnya, korban mengalami luka tusuk serius di beberapa bagian tubuh, antara lain leher kiri, perut, pinggang kiri, kaki kiri, serta memar di leher kanan. Korban langsung dilarikan ke RS Hermina Ngadirojo untuk mendapatkan pertolongan medis.
Peristiwa tersebut dilaporkan ke Polres Wonogiri pada Senin sore (16/6/2025) pukul 17.00 WIB. Polisi kemudian bergerak cepat dan berhasil menangkap pelaku keesokan harinya. Saat ini, GJK telah ditahan di Rutan Wonogiri.
Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa satu buah pisau belati yang digunakan untuk melakukan penyerangan. “Kepada polisi, tersangka GJK mengakui seluruh perbuatannya saat dimintai keterangan oleh penyidik,” tambah Anom.
Tersangka kini dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.
Atas insiden tersebut, AKP Anom Prabowo mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), dan tidak mudah tersulut emosi dalam menyelesaikan persoalan.
“Kami mengingatkan agar masyarakat tidak menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan menjaga suasana kondusif, apalagi dalam momen sosial seperti hajatan,” katanya.