Sergio Conceicao Ungkap Masalah Milan Saat Diimbangi Cagliari
Berita Bola – Skor 1-1 jadi hasil akhir duel Liga Italia AC Milan vs Cagliari. Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao, mengungkapkan sejumlah permasalahan timnya.
Partai pekan ke-20 Liga Italia 2024-2025 antara Milan vs Cagliari digelar di Stadion San Siro, Sabtu (11/1/2025) atau Minggu (12/1/2025) dini hari WIB.
Sempat unggul via gol Alvaro Morata (51′), Milan pada akhirnya tertahan usai tim tamu Cagliari bikin gol balasan via Nadir Zortea (55′).
Hasil itu tentu terasa menyesakkan buat Milan yang sebelumnya mengejutkan banyak pihak dengan menjuarai Piala Super Italia pada Senin (6/1/2025) di Riyadh, Arab Saudi.
Di bawah arahan Conceicao yang baru menjabat selama beberapa hari, Il Diavolo Rosso berhasil mengalahkan Juventus dengan skor 2-1 (semifinal) dan Inter Milan 3-2 (final) di Piala Super Italia.
Namun, setelah kembali ke Italia, Milan seperti kehilangan keperkasaan melawan Cagliari, tim yang berada di zona degradasi.
Seharusnya, Cagliari menjadi lawan yang mudah bagi Rafael Leao dkk, apabila melihat daya juang tinggi mereka sebelumnya saat berhasil menaklukkan Juventus dan Inter di Piala Super Italia.
Akan tetapi, situasi ini menunjukkan pola yang sama seperti yang terjadi pada masa pelatih sebelumnya, Paulo Fonseca.
Di era Fonseca, AC Milan mampu mengalahkan Inter Milan dan Real Madrid, namun ketika bertemu dengan tim yang lebih lemah, mereka justru gagal meraih kemenangan.
Terlepas dari aksi heroik Elia Caprile, kiper Cagliari yang melakukan banyak penyelamatan, Sergio Conceicao mengatakan Milan perlu berbenah.
“Ritme permainan terlalu lambat,” ungkap mantan pelatih Porto ini kepada DAZN.
“Saya tidak suka babak pertama kami. Di babak kedua tim menjadi sedikit lebih baik tetapi kami harus melakukan lebih banyak lagi.”
“Kami tidak cukup memanfaatkan lebar lapangan,” tutur Conceicao.
“Ketika mendapatkan lebar lapangan, kami terlalu lambat. Kami seperti sedang merekam pertandingan itu.”
Conceicao meminta pasukannya untuk lebih tanggap dengan situasi yang terjadi di lapangan.
“Rafael Leao melawan 2-3 pemain lawan membutuhkan dukungan dan pergerakan yang berbeda, dia dan Christian Pulisic di sisi yang lain.”
“Kami menghadapi lawan yang sangat defensif. Harus ada pergerakan, dukungan, dan kedalaman.”
“Jangan setelah bola sampai ke sayap kemudian pemain lain diam dan menonton.”
“Itu hanya satu masalah dan problem kami masih ada yang lain,” kata eks pelatih FC Porto itu.
Dalam dua jumpa dengan Cagliari di Serie A musim ini, Milan tak pernah menang.
Pada pertemuan di paruh pertama kompetisi, Milan yang juga sempat dalam posisi unggul mesti puas ditahan imbang 3-3 oleh Cagliari di Stadion Unipol Domus.
“Dalam fase ofensif, ketika kami kehilangan bola, upaya merebutnya lagi terlalu lama sehingga lawan sudah masuk jauh ke area pertahanan,” ucap Conceicao mengoreksi penampilan Milan.
“Bahkan ketika kami menguasai bola, ritmenya harus lebih tinggi. Kami harus membuat pergerakan untuk memaksa pertahanan lawan bergerak.”
“Kami harus menganggap semua pertandingan sebagai sebuah final. Kami tidak boleh membiarkan waktu berjalan dan bermain hanya 60%.”
“Kami harus tampil 110%, bahkan tidak bisa 100%. Kami harus cerdas, bekerja. Bahkan dalam level teknik, kami membuat beberapa kesalahan sederhana.”