TN Alas Purwo Memperketat Pengawasan Pengunjung Buat Cegah Kebakaran Hutan

TNAP atau Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi, Jawa Timur, menjalankan pengetatan pengawasan kepada tamu yang masuk di area itu. Hal tersebut dilaksanakan selaku bagian dari usaha TNAP buat menghindari terjadinya kebakaran hutan yang baru-baru ini berlangsung di bermacam kawasan Indonesia.

“Kami lakukan sosialisasi serta imbauan pada pengunjung buat tak membuat kegiatan yang bisa menimbulkan karhutla,” ucap Novita Kusuma Wardani selaku Kepala Balai TNAP Banyuwangi.

Tidak cuma sosialisasi, aparat juga membuat pemeriksaan random barang bawaan tamu serta pemeriksaan rutin fasilitas prasarana penanganan kebakaran hutan serta lahan atau karhutla. “Kami juga lakukan perawatan sekat bakar serta pembakaran terkendali,” katanya.

Novita mengatakan, sekarang ini Indonesia masuk pada periode rawan kebakaran. beberapa wilayah seperti TN Bromo Tengger Semeru, Gunung Arjuno, serta sejumlah kawasan Jawa Timur lainnya mendapati kebakaran.

“Sehingga, kita harus sinergi dengan bermacam pihak buat menghindari terjadinya karhutla, baik dari TNAP, Perhutani, TNI, Polri, Pemkab Banyuwangi serta warga,” ucapnya.

Seperti arahan kepala negara Joko Widodo, UPT Kementerian LHK diperintahkan aktif pada mitigasi karhutla. serta tak menunggu api membesar. “Oleh karena itu, kita berupaya bekerja seoptimal mungkin buat menghindari kebakaran hutan serta menerapkan pesan Menteri LHK,” jelasnya.

Menurut peneliti BRIN atau Badan Riset dan Inovasi Nasional, ucap Novita, El nino yang berlangsung di Indonesia tahun ini kemungkinan besar bakal jadi salah satu yang terkuat serta bisa mengakibatkan karhutla.

Puncak musim kemarau kemungkinan besar pada bulan September, maka harus diwaspadai terjadinya karhutla,” katanya.

TNAP meminta warga buat saling menjaga hutan. apalagi yang terimbas karena el-nino. “Sebab terdapat potensi segitiga api, cuaca yang panas, kadar oksigen di udara dan bahan bakar berbentuk seresah serta tumbuhan bawah yang mengering ataupun menumpuk,” tambahnya.

Sedangkan Wahyu Dwi Hadmojo selaku Kepala KPH/Administratur Perhutani KPH Banyuwangi Selatan menjelaskan, patroli dengan pencegahan kebakaran hutan tersebut dijalankan pada tempat rawan.

“Patroli dibagi dalam 5 tim pada kawasan Gunung Kunci dan Curah Jero (Resor PTN Rowobendo), Curah Kembang, Blimbingan (Resor PTN Kucur) dan Kayu Aking (Resor PTN Sembulungan) dan kawasan KPH Banyuwangi Selatan,” katanya.

Pada patroli itu, mengikutsertakan 56 orang dari TNAP serta 25 orang dari KPH Banyuwangi Selatan, dua orang dari Polsek Tegaldlimo yang terdiri dari anggota Masyarakat Peduli Api (MPA) TNAP, Masyarakat Mitra Polhut (MMP) TNAP serta LMDH Perhutani.

Hingga akhir Agustus, departemen LHK mendata luas karhutla di Jawa Timur dengan luas 18.780,94 Ha yang sebagian besarnya berlangsung pada kawasan hutan. Seperti dengan data yang diberikan Menteri LHK pada pertemuan dengan Komisi IV DPR RI, kalau periode rawan puncak titik api antara 6-16 September 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *